Bogor (parade.id)- Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM KM IPB) menggelar aksi simbolik dan deklarasi penolakan terhadap provokasi serta aksi anarkis, Selasa (3/9/2025) sore. Kegiatan yang berlangsung pukul 17.00-18.00 WIB di lingkungan Kampus IPB, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor ini dihadiri sekitar 150 mahasiswa.
Aksi damai yang dipimpin Presiden Mahasiswa BEM KM IPB, M. Afif Fahreza alias Kokoh, ini menegaskan sikap tegas mahasiswa IPB dalam menolak segala bentuk tindakan destruktif yang merusak persatuan bangsa.
Dalam pernyataan deklarasinya, Afif menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi bangsa yang dipenuhi kekerasan dan kerusuhan. “Kami menolak keras segala bentuk aksi demo anarkis dan mengecam oknum-oknum yang mencederai kedaulatan rakyat, sekaligus mengecam tindakan represif yang justru memperburuk keadaan,” tegas Afif.
Mahasiswa IPB mendesak negara hadir dengan pendekatan humanis, persuasif, dan profesional, karena setiap nyawa rakyat merupakan amanah konstitusi yang wajib dijaga.
BEM KM IPB menyerukan seluruh elemen bangsa menjadikan kebersamaan dan persaudaraan sebagai landasan utama menghadapi situasi terkini. “Menahan diri, menolak provokasi, serta menjaga suasana tetap damai adalah ikhtiar bersama agar bangsa tidak terjebak dalam lingkaran konflik yang melemahkan persatuan,” ujar Afif.
Para mahasiswa juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat tetap kritis, waspada, dan beradab dalam menyampaikan aspirasi. Mereka menekankan pentingnya berpijak pada data dan fakta, bukan sekadar emosi atau informasi hoaks.
Sambil menghormati kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi, mahasiswa IPB mendesak pemerintah, DPR RI, dan aparat penegak hukum lebih peka dan berempati terhadap rakyat. Mereka menekankan perlunya mengutamakan jalan dialog dan musyawarah untuk menyelesaikan persoalan mendasar bangsa.
“Setiap kebijakan harus berpihak pada kepentingan rakyat, menjunjung tinggi keadilan, dan keterbukaan publik,” tambah Afif dalam deklarasinya.
BEM KM IPB juga mengajak seluruh mahasiswa, khususnya civitas akademika IPB, untuk peduli dan sadar atas kondisi bangsa saat ini. Mereka menegaskan bahwa tanggung jawab menjaga republik bukan hanya berada di pundak pemerintah, melainkan juga amanah generasi muda.
“Kesadaran itu harus diwujudkan dalam langkah-langkah konstruktif, menjaga diri agar tidak terprovokasi, bijak menyikapi informasi, serta menghadirkan tindakan yang mencerminkan intelektualitas, keberanian moral, dan kepedulian sosial,” pungkas Afif.
Deklarasi ditutup dengan harapan agar keadaan bangsa segera pulih dan ajakan untuk menatap Indonesia dengan optimisme, semangat intelektual yang kritis, sikap kebangsaan yang teguh, serta kontribusi nyata dari seluruh civitas akademika IPB University.*