Jakarta (parade.id)- Milad Anies Rasyid Baswedan ke-55 tahun pada Selasa, 7 Mei 2024, dirayakan secara sederhana di pendopo kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam II RT 6/4 Nomor 42, Cilandak Baru, Cilandak, Jakarta Selatan.
Milad dihadiri warga sekitar dan para relawan dari beberapa organisasi, seperti Aliansi Rakyat Menggugat/ARM (Tita), Indonesia Gemilang (Legisan Samtasir) PEJABAT (Eka Jaya), dan BroNies (Yusuf Belegur), Selatan Bersatu, BEM AMIN, Persatuan RT RW, JAGA AMIN, dan lain-lain.
Bukan hanya warga sekitar yang datang di milad Anies, mereka melainjan juga datang dari daerah Banten, Medan, Purwakarta, dan Bandung.
Menarik pada milad Anies kali ini. Ada setidaknya tiga soal yang menjadi pertanyaan, keinginan, dan atau harapan di milad itu. Pertama soal pendukungnya yang menginginkan Anies maju kembali memimpin Jakarta sebagai gubernur.
“Kami mengucapkan terima kasih. Ini sebuah kehormatan. Tapi izinkan kami untuk memikirkan ini sejenak,” jawaban Anies.
“Sebab yang bisa mencalonkan adalah partai, yang bisa mencalonkan adalah warga. Saya terima kasih atas kehormatan itu, atas kepercayaan—sambil kita lihat perkembangannya nanti,” ia melanjutkan.
Terkait ketika ada yang ingin meminang untuk Pilkada, Anies menyinggung tentang kesiapannya.
“Saat ini saya masih belum memutuskan. Jadi masih menunggu. Saya enggak berspekulasi, sampai betul-betul saya sendiri dengan keluarga, teman teman, juga senior-senior mendiskusikannya,” Anies menyampaikan.
Kabarnya, ada partai yang telah membuka pintu untuknya maju di Pilkada Jakarta. Partai itu adalah PDI Perjuangan. Disampaikan dalam rakerda. Anies mengapresiasinya.
Namun, sejauh ini Anies mengaku belum melakukan komunikasi soal itu.
Soal lain adalah soal oposisi, di mana Anies memberikan tanggapannya atas sikap Ganjar Pranowo yang memilih di luar pemerintahan (baca: oposisi) yang akan datang. Soal ini, Anies tampak belum bisa tegas atas jawabannya, apakah berada di dalam atau di luar pemerintahan akan datang.
“Bahwa saya tidak akan mendahului soal bergabung atau tidak. Bahwa saya ini bukan dari parpol. Kalau Pak Ganjar kan ada di parpol. Saya warga negara. Tapi saya selalu mengatakan tetap berada di jalan perubahan,” tanggapannya.
“Kalau saya bilang ikut, wong diundang aja tidak. Mau bilang tidak, wong diundang aja belum,” sambungnya.
Lainnya adalah soal toxic, yang di mana disinggung oleh Luhur Binsar Pandjaitan ketika memberikan pesan, usulan, atau masukan kepada pemerintahan yang akan datang.
Soal itu, Anies enggan menanggapinya. Ia lebih memilih menghindari menggunakan diksi, yang menurutnya seperti merendahkan atas perbedaan pandangan.
“Saya rasa begini, ya. Pikiran boleh berbeda, gagasan boleh berbeda. Tapi satu hal, hormati perbedaan itu,” kata Anies.
Berbeda, menurut Anies bukan berarti (lebih) buruk. Apalagi yang berbeda itu dianggap meracuni. Belum tentu, kata Anies. Justru kata dia, di situlah penghargaan pada prinsip demokrasi.
“Dan itu yang kami khawatirkan—makin hari pelan-pelan makin luntur—bila Anda sepaham dengan saya maka Anda benar dan Anda sehat. Tapi bila Anda tidak sepaham dengan saya, maka Anda adalah tidak benar, Anda tidak sehat,” singgung Anies.
Anies mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah hadir merayakan miladnya. Anies mengapresiasi kehadiran para relawan yang ikut merayakan miladnya.
Milad berisikan santunan anak yatim, pengajian, dan berdoa bersama pada malam harinya bersama keluarga.
(Rob/parade.id)