Jakarta (parade.id)- Partai Negoro bikin diskusi pasca kematian Ismail Haniyeh oleh Zionis Israel, Rabu (7/8/2024), dengan mengundang beberapa duta besar (dubes), seperti Iran, Rusia, dan Malaysia. Namun yang hadir hanya perwakilan (dubes) saja.
Selain perwakilan dubes yang hadir, hadir pula pemerhati atau pengamat politik timur tengah. Mereka yang hadir memberikan pandangannya terkait diskusi, dengan tema “Menyikapi Eskalasi dan Implikasi Pasca Kesyahidan Ismail Haniyeh.
Menurut Sekjen Partai Negoro Alip Purnomo, partainya menyengaja mengambil inisiatif mengadakan diskusi untuk menegaskan bahwa Partai Negoro turut serta memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.
“Sebab meninggalnya Ismail Haniyeh bukan saja soal kehilangan satu nyawa, melainkan lebih dari itu. Kematian Ismail Haniyeh adalah peristiwa besar,” kata dia.
Kematian Ismail Haniyeh di Teheran membuat Mohammad Reza Ebrahimi (Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Islam Iran), mewakili Dubes Iran, dengan tegas menyatakan bahwa negaranya berencana menyerang Iran dalam waktu dekat.
Kata dia, Iran akan menyerang fasilitas militer, bukan rakyat sipil Israel.
“Jangan ragukan janji Iran melakukan tindakan setimpal terhadap Israel. Kami akan menyerang fasilitas militer, bukan rakyat sipil!” tegas Ebrahimi.
Menurutnya, tindakan keji Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan sejumlah kekejaman lainnya, termasuk pembunuhan terhadap pemimpin Palestina di wilayah hukum Iran harus dilawan.
“Israel membunuh Ismail Haniyeh di negeri kami. Itu adalah bentuk pelangaran internasional yang harus dibalas, tidak dengan kata-kata melainkan tindakan nyata yakni serangan bersenjata,” ucapnya.
Sementara itu, PLE Priatna mengatakan bahwa keberadaan Israel sesungguhnya adalah problem dari seluruh masalah ketegangan yang ada di Timur Tengah. Bukan Palestina.
“Peredaan ketegangan harus dimulai dari Israel mematuhi ICJ: hentikan genosida dan pendudukan ilegal. Itu kunci utamanya,” katanya.
Menanggapi keseriusan yang sedang berlangsung di Timur Tengah terkait dengan rencana serangan militer Iran terhadap Israel, Rykov mengatakan, apa yang dilakukan oleh Israel terhadap pelanggaran wilayah Iran tidak bisa diterima.
“Demikian pula aneksasi wilayah Palestina oleh Israel tidak bisa diterima,” tegasnya.
Sementara pengamat isu timteng. Dina Suleman pada kesempatan itu menjelaskan bahwa kematian Ismail Haniyeh, pekan lalu, tidak terlalu bermasalah bagi Hamas, partai politik Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza. Sebab, pengganti Haniyeh yakni Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas sangat berpengalaman di lapangan.
(Rob/parade.id)