Jakarta (parade.id)- Ada peran insinyur muda Indonesia dalam menemukan minyak dan emas menggunakan Thermal Satellite. Ia adalah Satrio Wibowo, lulusan Universitas Teknologi Petronas, jurusan Informasi Teknologi.
Dalam penemuan itu, Satrio bekerja sama juga dengan Prof Kamil Karimov, dari Rusia. Membuat algoritma untuk menemukan minyak, emas, air, panas bumi dan gas bumi.
“Sudah dipakai teknologi ini di Nigeria, Malaysia dan beberapa negara lainnya. Teknologi thermovision ini sudah mendapatkan rekomendasi dari department migas dari Nigeria dalam pembuktiannya dan beberapa tambang emas di Indonesia,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis kepada media, kemarin.
Hasilnya, kata dia, juga sudah di-cross check dengan Ground Penetrating Radar survey dan akurat dalam proses overlay. Ia pun yakin bahwa teknologi ini akan mempermudah perusahaan minyak dalam mencari sumber minyak baru dan emas dengan lebih ekonomis, termasuk juga dalam mencari logam tanah jarang.
“Penggunaan teknologi ini bisa lebih hemat. Tidak membutuhkan biaya yang sangat besar untuk proses eksplorasinya,” kata dia.
Satrio kini telah di Indonesia. Keberadaannya kini untuk membantu mencari sumber daya alam Indonesia—usai mendapatkan beasiswa dari Petronas tahun 2004, dengan cumlaude pada 2008 dan langsung bekerja di perusahaan jasa minyak multinasional.
Sebelumnya, Satrio pernah bekerja di IBM Malaysia, sebagai intern sebelum melanjutkan ke perusahaan jasa minyak Schlumberger.
(Rob/parade.id)