Jakarta (parade.id)- Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) bersama Berdikarionline mengadakan diskusi Peta Jalan Kaum Muda Menuju Indonesia Emas, di Kelakar Coffee, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (12/5/2024).
Diskusi mengundang tiga narasumber dan satu keynote speaker. Mereka adalah (narasumber) Gema Sasmita (Dewan Pakar Pemenangan Prabowo-Gibran) Delpedro Marhaen (Direktur Eksekutif Lokataru Foundation), Syamsuddin Saman (Ketum LMND), dan keynote speaker Dominggus Oktavianus (Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Adil Makmur/PRIMA).
Dominggus Oktavianus mengawali pembukaan diskusi, setelah stand up dan pertunjukan musik dari Redflag.
Dalam kesempatan itu, ia menyinggung beberapa hal terkait peran pemuda untuk menuju Indonesia Emas 2045 yang banyak dibicarakan bahkan diharapkan terjadi itu.
Pertama, menurut dia, menuju itu, pemuda diminta untuk bisa mengambil peran atas isu-isu perdamaian dunia seperti yang tengah terjadi di banyak kampus di Amerika Serikat terkait kepeduliannya Palestina.
“Peran kepeduliaan itu bisa langsung terkoneksi tanpa memikirkan isolasi dari kepentingan tertentu. Dan kepedulian itu bisa juga menjadi jawaban gejala besar yang akan dihadapi Indonesia menuju keemasannya,” ia menyampaikan.
Hal lain untuk menuju Indonesia Emas, pemuda kata dia mesti memperhatikan problem yang dihadapi oleh kelas menengah.
“Problem kelas menangah itu bagian dari tantangan pemuda menuju Indonesia emas,” kata dia.
Ia mencontohkan terkait kelas menengah adalah dengan kesadaran atas pendidikan. Sebab pendidikan yang dialami oleh kelas menengah menurut dia tidak cukup baik untuk saat ini.
Senada dengan Dominggus, Gema Sasmita juga turut menyorot betapa pentingnya pendidikan untuk menuju Indonesia Emas. Ia pun mendoronga agar pendidikan ditingkatkan.
“Peran pemuda terhadap peningkatan pendidikan bisa dilakukan dengan memberikan masukkan ke pemimpin yang akan datang,” kata dia.
Pemuda, kata dia, bisa memberikan masukkan berupa apa pun, misal bikin badan di bawah kementerian pendidikan.
“Pak Prabowo berencana memisahkan kementerian pendidikan dengan kementerian kebudayaan. Agar anak-anak muda turut memberikan peran dalam pemerintahannya,” ungkapnya.
Syamsuddin Saman (Ketum LMND). Dalam pendapatnya terkait Indonesia emas, anak muda didorongnya agar terlebih dahulu mengetahui problem yang akan dihadapi. Agar tahu konsep atau strategi menuju indonesia emas.
“Misal problem KKN, sehingga hilarisasi itu bisa jalan, salah satunya,” kata dia.
Delpedro Marhaen berpandangan lain terhadap ketiganya. Menurut dia, untuk menuju Indonesia emas anak-anak muda mesti terbiasa memulai perdebatan.
“Misal kelompok kiri dengan PRIMA dan LMND yang dinilai punya pandangan politik ‘berbeda’ karena mendukung Prabowo,” contohnya.
Anak muda kata dia harus juga terbiasa dengan perdebatan dan jujur menyatakan pendapatnya agar kita bisa menghilangkan postpolitik.
Post politik ini ia contohkan ke Prabowo.
“Yakni merangkul semua lawan politiknya. Berdebat tetapi jangan sampai menunjuk hidung, kecuali ide dan gagasan,” tekannya.
Terkait perdebatan, Syamsuddin hampir senada dengan Delpedro, bahwa kata dia diskusi-diskusi harus sering digelar ana-anak muda untuk menuju emas sebagaimana yang diharapkan banyak orang.
(Rob/parade.id)