Jakarta (parade.id)- Sejumlah kelompok yang terdiri dari pelaku usaha UMKM, Travel, Tokoh dan Ormas Minang menolak status ‘internasional’ Bandara Minangkabau dihapus. Penolakan ini disebut seiring rencana penghapusan status ‘internasional’ oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Gabungan pengusaha UMKM, Travel, Tokoh dan Ormas Minang yang beranggotakan ribuan pengusaha dan anggota Ormas menolak dihapusnya status internasional untuk Bandara Minangkabau, yang akan dijadikan kelas biasa,” demikian yang disampaikan Koordinator Humas kelompok tersebut, Anton Pratama, kepada parade.id, Selasa (21/2/2023).
Anton menilai rencana penurunan kelas Bandara Minangkabau merupakan langkah mundur untuk Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), baik mundur secara ekonomi maupun mundur secara intelektual, karena pelaku usaha mengandalkan Bandara International Minangkabau (BIM) untuk melakukan usaha di berbagai bidang seperti perjalanan haji dan umrah, pengiriman produk makanan jadi, rempah-rempah, gambir dan produk usaha jadi, perjalanan pelajar dan wisatawan keluar negeri.
Kalau status itu diturnkan menjadi khusus domestics maka kata Anton, orang Sumbar harus ke provinsi tetangga seperti Riau atau ke Jakarta, baru bisa ke luar negeri.
“Tentu ini akan menambah cost/biaya bagi pelaku usaha dan traveler ke luar negeri. Kita harapkan Pak Menteri BUMN bisa membatalkan rencana penurunan kelas Bandara Minangkabau,” harapnya.
Mereka yang menolak dalam kelompok tersebut: UMKM Naik Kelas Sumbar, Asosiasi Petani Gambir Sumbar, Sanak Dakek Batavia, Kombatpol Sumbar, Laskar Dubalang Minangkabau, Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM), Yayasan Perisai Muslim, PT Kareem International (Export Management), Yayasan Duta Jenius Surau Aulaadul Jamnah, Kab Tanah Datar, dan Buya Asrizal Mukhtar (Pengurus MUI Sumbar).
Ada pula dari Keluarga Besar Rang Jambak (KBRJ DPW Jabodetabek), Komite P3BN YP BTN, Pitrimawati Bacaleg DPR RI Partai UmatIrmady Irdja, Radias Dilan, Alumni Asrama Tanjung Raya Se-Indonesia, Alumni SMA 5 PADANG 2000, IKM Hati ke Hati Bandung, Gabungan Pengusaha Travel Minang, dan lainnya.
(Rob/parade.id)