Jakarta (PARADE.ID)-
Para pengelola berbagai objek wisata di wilayah kabupaten Gunungkidul meminta izin untuk bisa menerima wisatawan kembali. Permohonan izin tersebut dilakukan menyusul setelah berakhirnya masa uji coba new normal yang yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata kabupaten Gunungkidul di objek wisata.
Sekretaris Dinas Pariwisata, Harry Sukmono mengatakan, Dinas Pariwisata Gunungkidul beberapa waktu lalu memutuskan masa uji coba new normal di objek wisata tahap dua dimulai pada tanggal 1 hingga 31 Juli 2020. Pada uji coba tahap pertama, hanya empat objek wisata yang dibuka. Keempatnya yakni Kali Suci, Pantai Baron, Pantai Kukup dan Gunung Api Nglanggeran.
“Seiring dengan dibuka kembali objek wisata ini, sejumlah destinasi lainnya juga mengajukan izin untuk melaksanakan uji coba,” ujar Harry, Sabtu (4/7/2020).
Harry mengungkapkan sudah ada tiga pengelola obkek wisata yang mengajukan izin agar bisa menerima wisatawan kembali. Mereka adalah pengelola Goa Pindul, Air Terjun Sri Gethuk, dan Lembah Ngingrong telah menyampaikan secara informal izin untuk uji coba. Goa Pindul telah mengajukan surat rekomendasi untuk uji coba.
Sementara untuk Lembah Ngingrong, pihak pengelola baru berkomunikasi secara lisan. Pihaknya pun lantas mengarahkan kepada pengelola Lembah Ningrong untuk mengajukan surat secara resmi Kepada Dinas Pariwisata agar diperkenankan kembali menerima wisatawan.
“Kalau resmi maka akan kita jawab secara resmi,” ungkapnya.
Menurutnya, Dispar Gunungkidul secara terbuka memberikan kesempatan bagi destinasi wisata lain, termasuk pihak swasta jika ingin melakukan uji coba. Hanya saja pihak pengelola harus menunggu surat rekomendasi ke Dispar dan Gugus Tugas Penanganan covid19. Di samping itu, pengelola wajib mengikuti tata laksana protokol kesehatan yang tertuang dalam Surat Edaran Kepala Dispar Gunungkidul.
Harry menandaskan, semua hal mulai dari fasilitas, SDM, hingga pengelolaannya harus siap dan sesuai dengan persyaratan dalam SE tersebut. Sejauh ini, di objek wisata Air Terjun Sri Gethuk, pengelola telah melakukan sosialisasi secara mandiri terhadap pedagang dan anggota pokdarwis terkait dengan protokol layanan wisata di masa new normal.
“Kita akan evaluasi itu sebelum dibuka,”ujarnya.
Terpisah, Ketua Desa Wisata Bleberan Tri Harjono membenarkan bahwa pihaknya sudah melakukan proses sosialisasi. Proses tersebut didampingi langsung oleh tim dari Dispar. Pihaknya juga sudah melakukan pembersihan hingga pembuatan jalur masuk dan keluar bagi wisatawan secara terpisah.
“Nantinya akan dilakukan pula gladi bersih secara internal sebagai persiapan pelaksanaan Uji Coba. Mudah-mudahan pertengahan bulan ini bisa dibuka,” harapnya.
(Kumparan/PARADE.ID)