Jakarta (parade.id)- Silaturahmi Kebangsaan 14 Oktober batal di Balai Sudirman. Hal tersebut disampaikan Ketua Pelaksana acara, Faizal Assegaf.
“Tiba-tiba dibatalkan sepihak. Maka kami berkumpul hari ini untuk evaluasi. Lalu kami sepakati pindah ke Hotel Bidakara,” ujar Faizal, saat konferensi pers, di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).
Faizal mengaku tidak tahu mengapa pihak Balai Sudirman membatalkan begitu saja. Ia juga tak mau tahu soal itu.
Adapun soal persepsi seperti ada intervensi dari pihak-pihak tertentu, seperti dugaan dari istana, ia tampak tak ingin ambil pusing.
“Kalaupun ada yang sebut ada intervensi istana, saya pikir enggak usah melihatnya ke mana-mana. Dan enggak perlu juga kita cari siapa dalangnya,” tekan Faizal.
“Kami tidak ingin menafsir politik siapa yang di balik layar meminta dibatalkan di Balai Sudirman. Kami fokus saja ke acara besok. Biarkan menjadi pendapat publik di luar sana,” lanjutnya.
Terpenting kata dia, diharapkan di Bidakara nanti tidak ganggung dari orang yang tak senang dengan acara Silaturami Kebangsaan itu.
Kepada aparat keamanan, ia imbau untuk terus berkomunikasi dengan pihak panitia. “Insyaallah acara kami kondusif,” pungkasnya.
Sementara itu, Refly Harun yang turut serta dalam konferensi pers menegaskan bahwa acara besok damai, walau rada sedikit keras—tetapi tetap ilmiah. “Maka kami berharap aparat kepolisian dan intel tidak menghalangi pihak hotel memberikan izin,” kata dia.
Kepada yang hadir, Refly meminta agar tidak membuat hal-hal yang menjadikan aparat keamanan dan preman membubarkan silaturahmi. Kalaupun sudah dihindari tetapi masih terjadi, Refly menegaskan akan melawannya.
“Kalaupun terpaksa dibubarkan, kami akan lawan. Lawan dengan intelek. Lawan dengan konstitusional,” tegasnya.
Refly mengatakan bahwa pertemuan nanti, adalah ujian penting bagi dua orang. Pertama, Jokowi, apakah dia akan mengganggu acara-acara seperti ini. “Sebab ini kan acara dilindungi konstitusi,” kata dia.
Kedua, untuk Prabowo, akankah dia pro dengan tumbuh kembangnya demokrasi yang tidak hanya omon-omon isu ekonomi dan lainnya. Tapi juga mau membicarakan tumbuh kembangnya demokrasi.
“Dan di tanggal 14 nanti, kita akan lihat, apakah masih ada yang menganggu usai dipindah ke Bidakara,” tekan Refly.
(Rob/parade.id)