Sulbar (PARADE.ID)- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Mahasiswa Majene siang—sore tadi mendatangi Polres setempat terkait adanya oknum kepolisian yang bertindak respresif kepada kader PMII Cabang Madura. Para mahasiswa diterima langsung oleh Kapolres Majene, AKBP Irawan Banuaji.
“Saya sebagai Kapolres Majene akan menindak tegas anggota oknum Polres Kab. Majene melakukan tindakan represif kepada seluruh mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasinya,” sikapnya, Selasa (30/6/2020), yang disampaikan di hadapan mahasiswa.
Selaku Kapolres Majene, ia mengucapkan terima kasih telah mendukung dan mengapresiasi aksi para solidaritas para Mahasiswa. Selain itu, hal demikian sekaligus menjadi pengingat dirinya sebagai Kapolres dan seluruh anggota Polres Kab.Majene bahwa dalam penanganan mahasiswa mesti lagi diperhatikan.
Dalam pernyataan bersama, bahwa PMII se-Kab.Majene mengutuk keras tindakan represif oknum Kepolisian terhadap Kader PMII saat aksi tolak tambang galian C ilegal di depan Pemkab Pamekasan.
“Mengecam tindakan oknum Kepolisian yang tidak patuh pada peraturan pengamanan aksi di muka umum pada UU No.9 tahun 1998 dan No.09 tahun 2008,” demikian sikapnya.
Mereka juga mendesak institusi Kepolisian untuk patuh pada UU No.39 tahun 1999 terkait Hak Asasi Manusia (HAM) serta mengevaluasi kinerja Kapolres Pamekasan.
“Mendesak Kapolda Jawa Timur untuk mengusut tuntas aparat kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap Massa Aksi.”
Mahasiswa meminta agar menyetop segala tindakan represif terhadap para aktivis Mahasiswa Indonesia dan mendesak Kapolri untuk memberantas tindakan premanisme dalam tubuh Polri.
Aksi mahasiswa tersebut dikomandoi oleh M. Rauf. Seperti diketahui, kader PMII mendapat perlakuan represif dari aparat di Madura. Ketika itu PMII melakukan aksi di depan Kantor Bupati Pamekasan.
(Reza/PARADE.ID)