Senin, Desember 8, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Internasional

Teleskop Webb Dekati Ruang Parkir di Orbit Matahari

redaksi by redaksi
2022-01-25
in Internasional, Teknologi
0
Teleskop Webb Dekati Ruang Parkir di Orbit Matahari
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Teleskop ruang angkasa James Webb milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Senin mendekati ruang parkir gravitasinya di orbit yang mengelilingi matahari sejauh hampir 1,6 juta km dari bumi.

Teleskop itu dirancang untuk memberi pandangan baru bagi dunia tentang tahap awal terciptanya alam semesta.

Related posts

Onno W Purbo Luncurkan Roadmap AI Gotong Royong: Lawan AI Mahal

2025-10-10
Pidato Lengkap Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB

Pidato Lengkap Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB

2025-09-26

Pendorong roket akan melakukan manuver terakhir untuk mengoreksi arah pada pukul 19 GMT (Selasa, pukul 2 WIB).

Setelah itu, Webb diharapkan tiba di posisi orbital yang stabil antara bumi dan matahari yang dikenal sebagai Lagrange Point Two, atau L2, satu bulan setelah diluncurkan.

Pendorong tersebut akan diaktifkan oleh para teknisi kendali misi di Space Telescope Science Institute di Baltimore.

Tim darat akan menggunakan sinyal radio untuk memastikan apakah Webb berhasil “disisipkan” ke orbit, kata Eric Smith, ilmuwan program Webb NASA.

Dari titik pandangnya di ruang angkasa, Webb akan melintasi jalur khusus sehingga teleskop itu dan bumi selalu sejajar ketika mengelilingi matahari agar kontak radio tidak terganggu.

Sebagai perbandingan, pendahulu Webb yang kini berusia 30 tahun, teleskop Hubble, mengorbit bumi dari jarak sejauh 547 km, mengitari planet biru itu setiap 90 menit.

Kombinasi tarikan matahari dan bumi di L2 membuat Webb tetap berada di posisinya sehingga hanya sedikit dorongan roket diperlukan untuk mencegah teleskop itu keluar dari orbit.

Posisi L2 telah digunakan oleh sejumlah satelit selama bertahun-tahun karena memungkinkan “pemakaian bahan bakar paling sedikit agar tetap berada di orbit”, kata Smith.

Pusat operasi juga telah memulai menyesuaikan arah cermin utama Webb.

Cermin itu tersusun dari 18 segmen heksagonal yang terbuat dari logam berilium berlapis emas berukuran 6,5 meter, lebih besar dari cermin utama Hubble.

Ukuran dan bentuknya, yang dirancang agar bisa dioperasikan dalam spektrum inframerah, membuat Webb mampu melihat dari balik awan gas dan debu, serta dapat mengamati objek di kejauhan, sehingga mampu meneropong lebih jauh ke “masa lalu” daripada Hubble atau teleskop lainnya.

Fitur-fitur ini diharapkan dapat membawa revolusi di bidang astronomi, memberikan pandangan pertama dari galaksi-galaksi bayi yang berusia 100 juta tahun setelah Dentuman Besar.

Dentuman Besar atau Big Bang adalah titik teoritis yang menjadi awal lahirnya alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.

Instrumen-instrumen Webb juga membuatnya ideal untuk mencari tanda-tanda atmosfer yang menopang kehidupan di sejumlah eksoplanet –planet yang mengitari bintang yang jauh – dan untuk mengamati dunia lain yang lebih dekat dengan bumi, seperti Mars dan bulan es Saturnus, Titan.

Langkah Berikutnya

Diperlukan beberapa bulan lagi untuk mempersiapkan Webb agar bisa melakukan debutnya.

Segmen-segmen cermin utamanya – dilipat dan dimuat ke dalam kargo roket saat dibawa ke ruang angkasa – dibentangkan bersama komponen lain selama dua minggu sejak diluncurkan pada 25 Desember.

Segmen-segmen tersebut belum lama ini dilepas dari pengikatnya dan pelan-pelan bergerak maju setengah inci dari konfigurasi awal, sehingga mereka bisa dibentangkan menjadi satu bidang pengumpul cahaya yang utuh.

Ke-18 segmen tersebut kini harus diselaraskan agar cermin memiliki fokus yang tepat. Proses itu akan menghabiskan waktu tiga bulan.

Selama proses penyelarasan, tim darat akan mulai mengaktifkan spektograf, kamera dan instrumen lain di observatorium, lalu diikuti dengan proses kalibrasi instrumen selama dua bulan, kata Smith.

Jika semuanya lancar, Webb akan siap untuk memulai pengamatannya pada awal musim panas, dan mengirimkan gambar-gambar awal untuk memeriksa apakah instrumen-instrumen telah berfungsi dengan baik.

Namun Smith mengatakan tugas paling ambisius dari Webb, termasuk rencana melatih cerminnya agar bisa menangkap objek terjauh dari bumi, akan memerlukan waktu lebih lama sampai dunia bisa melihat gambar-gambar yang ditangkap oleh teleskop itu.

Teleskop Webb adalah kolaborasi internasional badan-badan ruang angkasa di Eropa dan Kanada yang dipimpin oleh NASA. Northrop Grumman Corp adalah kontraktor utamanya.

*Sumber: Antara

Tags: #Internasional#Teknologi#Teleskop#Webb
Previous Post

Satgas: 10.375 Kasus Aktif Covid-19 Ada di DKI Jakarta

Next Post

Pemkab Lombok Siap Sukseskan Even Tour D France L’Etape Indonesia

Next Post
Pemkab Lombok Siap Sukseskan Even Tour D France L’Etape Indonesia

Pemkab Lombok Siap Sukseskan Even Tour D France L'Etape Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aksi Buruh di KPK Tanggal 9 Desember 2025 Serukan Tangkap Koruptor

Aksi Buruh di KPK Tanggal 9 Desember 2025 Serukan Tangkap Koruptor

2025-12-07
Status Bencana Nasional Aceh Didesak Segera Ditetapkan

Status Bencana Nasional Aceh Didesak Segera Ditetapkan

2025-12-06

Tabir Gelap Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah di Cilacap Mulai Tersingkap

2025-12-05
Dari Konflik Sosial hingga Illegal Logging: Catatan Kelam Perusahaan-Perusahaan Sukanto Tanoto

Dari Konflik Sosial hingga Illegal Logging: Catatan Kelam Perusahaan-Perusahaan Sukanto Tanoto

2025-12-05
Koalisi Gerakan Papua Desak Penghentian Militerisme dan Kembalikan Hak Rakyat Papua

Koalisi Gerakan Papua Desak Penghentian Militerisme dan Kembalikan Hak Rakyat Papua

2025-12-01
MUI Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Syariah

MUI Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Syariah

2025-11-28

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Roy Suryo Ungkap Temuan Lima Ijazah Asli UGM Angkatan 1985

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reuni Akbar 212 Digelar di Monas, Dimulai usai Magrib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tabir Gelap Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah di Cilacap Mulai Tersingkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Konflik Sosial hingga Illegal Logging: Catatan Kelam Perusahaan-Perusahaan Sukanto Tanoto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koalisi Gerakan Papua Desak Penghentian Militerisme dan Kembalikan Hak Rakyat Papua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In