Jakarta (PARADE.ID)- Presiden Amerika Serikat Donald Trumpmengakui meminta tes virus corona di negaranya dikurangi. Hal ini untuk membuat angka penderita COVID-19 di AS tak bertambah.
Saat ini di AS 2,3 juta orang menderita corona, 121 ribu lebih meninggal dunia. Angka itu menjadikan AS negara dengan kasus corona terparah di dunia.
Trump pada pada kampanyenya, Sabtu (20/6), di Tulsa, Oklahoma, mengatakan tes corona yang masif menyebabkan angka penderita di AS terus bertambah. Dia menyebut pengetesan corona adalah “pedang bermata dua” sehingga harus dikurangi.
“Ini adalah bagian buruknya: Ketika kau melakukan pengetesan ke tahap itu, kau akan menemukan lebih banyak orang, lebih banyak kasus,” kata Trump, seperti dikutip Reuters.
“Jadi saya katakan ‘lambatkan pengujiannya’. Mereka megetes dan mengetes terus,” lanjut dia.
Tidak jelas apakah pernyataan Trump ini hanya kelakar atau serius. Seharusnya semakin banyak pengujian, akan semakin baik. Dengan cara ini, penderita virus corona terdeteksi dan penyebarannya bisa dicegah.
Saat ini di AS angka penderita terus bertambah hampir di seluruh negara bagian, termasuk Oklahoma tempat kampanye Trump dilakukan. Dikhawatirkan akan terjadi penyebaran corona di acara kampanye, karena sebagian besar pesertanya tak memakai masker.
Beberapa jam sebelum kampanye, enam anggota tim sukses Trump dinyatakan positif menderita COVID-19. Papan pengumuman besar telah dipasang di luar BOK Center tempat kampanye dilakukan.
Mereka yang merasa memiliki gejala corona dilarang masuk. Penyelenggara acara itu juga telah menekankan soal bahaya corona, sehingga jika ada yang tertular di acara tersebut mereka tak boleh menggugat Trump dan tim kampanyenya.
(kumparan/PARADE.ID)