Jakarta (parade.id)- Visi misi dan program kerja calon presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar pada Debat Cawapres Pemilu Tahun 2024, ada yang unik. Ia menyematkan kata slepet pada visi misi dan program kerjanya.
Slepet, kata Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin, adalah disrupsi. Disrupsi itu adalah awal dari perubahan.
“Slepet itu, seperti sarung yang saya bawa ini, bisa, di kalangan santri, bisa membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo dan sekaligus mengingatkan yang lalai,” ujarnya.
Berikut visi misi dan program kerja lengkap Muhaimin:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam. Salam sejahera untuk kita semua.
Harusnya saya bicara pada debat yang pertama. Tapi hari ini, saya sungguh bersyukur akhirnya bisa bertemu. Tapi jangan salah paham, bukan karena saya ambisi jadi presiden tetapi karena saya punya pelajaran yang penting, selama saya berjuang di politik. Apa itu?
Saya menyaksikan dan menjadi bagian dari adanya pemerintah yang memiliki kewenangan mutlak, terutama pimpinan tertinggi untuk bisa menghadirkan keadilan dan kemakmuran rakyat. Inilah yang disebut sebagai slepet menjadi bagian dari kewengan untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan.
Slepet itu, seperti sarung yang saya bawa ini, bisa, di kalangan santri, bisa membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo dan sekaligus mengingatkan yang lalai.
Alhamdulillah, Gusti Allah memberikan kesempatan saya untuk bersama Mas Anies yang memiliki pemikiran yang sama, untuk terwujudnya perubahan dan perbaikan. Bahkan, kami berdua seperti botol dengan tutupnya.
Jangan salah, slepet itu disrupsi. Disrupsi itu adalah awal dari perubahan.
Bayangkan, 100 orang Indonesia, kekayaannya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia. Artinya ini keadaan yang tidak adil. Ini harus kita slepet.
Kita juga harus punya keyakinan bahwa 100 orang yang kaya ini, kita pajakin bersamaan dengan kita turunkan pajak kelas menengah di Indonesia.
Hari ini cabai mahal, telor mahal, beras mahal, barang-barang mahal, tengkulak jahat, mafia mengusai dan merajalela di mana-mana. Padahal rakyat sudah kerja, kerja, kerja. Ini harus kita slepet.
Angka pengangguran sudah 8 juta. 80 juta memang bekerja tetapi di sektor informal. Mereka tidak mendapatkan penghasilan yang pasti. Dan bahkan dompetnya dipastikan tipis. Ini yang harus kita slepet.
AMIN menginginkan bansos yang memang menjadi kewajiban Negara ini diteruskan dan bahkan harus ditingkatkan, sehingga kita ingin bansos plus yang semakin membawa rakyat kita memilik kemampuan daya beli yang mendongkratk ekonomi masyarakat kita.
Insyaallah AMIN akan memastikan 5 persen anggaran dari APBN atau sekitar 150 triliun. Kita khususkan untuk kamu-kamu, kaum muda Indonesia, kamu-kamu yang memiliki energy besar, untuk menjadi bagia terdepan bagi kemajuan bangsa kita. Salah satunya adalah kamu kredit usaha anak muda yang diberi kesempatan untuk mengakses sebanyak-banyaknya menjadi pelaku ekonomi yang baik.
Kita akan hadirkan bagaimana agar desa-desa tumbuh berkembang. Insyaallah, 5 miliar per desa akan kita wujudkan tiap tahun bagi pembangunan nasional kita. Kita juga akan siapkan seluruh bantuan-bantuan yang memungkinkan tumbuh menjadi maju.
(Rob/parade.id)