Jakarta (PARADE.ID)- Ekonom Prof Emil Salim mempertanyakan pelibatan masyarakat terkait studi kelayakan membangun Ibu Kota Baru: bisa atau tidak. Agar masyarakat merasa bahwa kelayakan pembangunan itu terbuka sebagaimana mestinya.
“Ketika proyek ‘Kereta-super-cepat Jakarta-Bandung’ dilaksanakan tanpa studi-kelayakan, Amdal & perhitungan biaya-manfaat, masyarakat tidak terlibat dgn akibat seperti sekarang ini,” katanya, Selasa (30/3/2021), di akun Twitter-nya.
Selain itu, Prof Emil menyinggung pembiayaan dalam membangun Ibu Kota Baru Negara Indonesia. Pasalnya, ada kenaikan pembiayaan terkait membangun Ibu Kota Baru.
“Pembangunan proyek Menteri BUMN (2014-2019), tanpa kesepakatan Menteri Perhubungan lama, Kereta-Api-Cepat Jakarta-Bandung dibangun RI bersama RRT, kini diundurkan penyelesaiannya ke 2024 dgn biaya naik jadi US$ 1,39 milyar yg dipikul bangsa.”
Sepertinya mesti ada kajian terkait kenaikan biaya itu. Prof Emil pun mendorongnya agar ada kajian perihal tersebut.
“Perlu dikaji mengapa bisa begitu?”
(Rgs/PARADE.ID)