Jakarta (PARADE.ID)- Pengamat politik Muhammad Said Didu bertanya ke politisi Gelora soal dipecatnya 51 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Pak @Fahrihamzah yth, apakah sudah seperti ini harapan Bapak thdp pelaksanaan revisi UU @KPK_RI ?” tanyanya ke Fahri dengan mention dan menyertakan berita dengan judul: “BKN Tegaskan Pemecatan 51 Pegawai KPK Sudah Sesuai Perintah Jokowi”, Rabu (26/5/2021), di akun Twitter-nya.
Pertanyaan Said tersebut lantas dijawab oleh Fahri. Dalam jawabannya, Fahri justru sepertti mengimbau Said agar memberikan kepercayaan kepada generasi baru KPK, dimana mereka ada ribuan dan lebih paham cara kerja.
“Generasi tua yg serem2 cukuplah, lagian #BerantasKorupsi mudah kok jgn dibuat serem2. Kalau aku #BerantasKorupsi pakai tangan kiri aja. Tangan kanan utuk #BubarkanIsrael,” balasnya.
Namun tampaknya jawaban Fahri itu tidak diduga oleh Said. Salah satunya terkait kenyataan mereka (boleh jadi generasi tua) melakukan pembongkaran korupsi kakap yang dilakukukan oleh kekuasaan.
“org spu ini yg hrs disingkirkan ?”
Mengetahui jawaban Fahri seperti itu, Said mengaku jadi semakin paham dimana posisi mantan Wakil Ketua DPR itu saat ini. Said pun mengatakan kepada Fahri, bahwa sesungguhnya memberantas kejahatan tidak bisa cara lembut.
“Baru diduga teroris aja langsug di dor – kurang kejam apa?”
Fahri kembali merespons, dan menurut dia, kerja benar itu tidak harus ramai. Penegak hukum itu, kata dia, tidak perlu kampanye, berbeda dengan politisi.
“Diam aja kalau bener wibawa naik sendiri. Capek deh…dah 15 tahun aku ngomel ginian..cukup! ‘Korupsi Kakap’ di media tapi ‘teri’ di substansi. Korban terakhir bupati nganjuk, OTT 10 juta.”
(Rgs/PARADE.ID)