Jakarta (PARADE.ID)- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar membicarakan Earth Overshoot Days (Hari Melampaui Batas). Earth Overshoot Days adalah hari di mana sumber daya alam yang akan digunakan oleh manusia di sisa tahun yang sedang berjalan tidak dapat dikembalikan lagi.
“Pada tahun 2013, Hari Melampaui Batas ditetapkan pada tanggal 20 Agustus. Diperingati secara tidak resmi sejak tahun 1987 oleh Global Footprint Network di mana pada tahun tersebut, tanggal 19 Desember adalah hari Melampaui Batas,” ungkapnya, Jumat (16/7/2021).
“Selanjutnya diperingati pada tahun-tahun berikutnya sebagai pengingat bahwa generasi saat ini sedang “meminjam” sumber daya alam yang seharusnya bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” sambungnya.
Earth Overshoot Days menurut dia penting untuk mengingatkan semua umat manusia (sebagai ALARM) betapa pentingnya masa depan sumber daya alam di bumi yang terbatas ini tetapi dengan jumlah populasi manusia yang selalu naik setiap tahun.
“Tahun 1975 jumlah populasi manusia di bumi adalah 4,1 milyar; tahun 2013 sejumlah 7,3 milyar dan pada tahun 2050 populasi manusia diproyeksikan menjadi sekitar 9 miliar orang,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
Selain iti, Earth Overshoot Days menurut dia adalah pengingat bahwa tingkat permintaan yang begitu tinggi telah memberikan tekanan ekologis yang sangat besar pada satu planet bumi kita. Permintaan akan makanan, air, dan energi diperkirakan akan berlipat ganda dari periode-periode sebelumnya.
Earth Overshoot Days juga dinyatakan olehnya sekaligus dapat menunjukkan negara-negara mana yang betul-betul bisa menggunakan sumber daya alamnya secara efisien sehingga cadangan sumber daya alamnya bisa lestari dan bisa digunakan lebih banyak oleh generasi mendatang.
Metodologi penentuan Earth Overshoot Days 2021 didasarkan pada data2 Global Footprint Network, Biocapacity Accounts, Global Carbon Project dan IEA. Kemudian data tersebut dianalisis perubahan emisi karbonnya dan biokapasitas hutan dari periode 1 Januari ke tanggal Earth Overshoot Day 2021 masing-masing negara.
“Dari hasil penghitungan, disimpulkan adanya peningkatan 6,6% dalam jejak karbon global dibandingkan dengan tahun 2020. Terjadi kenaikan emisi CO2 yang tidak begitu tajam diakibatkan adanya pandemi Covid secara global jika dibandingkan emisinya pada tahun 2020.”
Dalam hasil analisis Earth Overshoot Days 2021, terindikasi bahwa Indonesia jatuh pada tanggal 18 Desember 2021. Terjadi perubahan penting efek deforestasi dan degradasi Hutan Amazon terhadap biokapasitas hutan secara global. Diperkirakan biokapasitas hutan secara global mengalami penurunan sebesar 0,5 persen.
Menurutnya, Indonesia sangat efisien dalam menggunakan sumber daya alamnya karena hanya 13 hari yang tersisa di tahun 2021 ini sumber daya alamnya yang akan digunakan tidak dapat dikembalikan lagi atau tidak dapat diperbaharui lagi (atau dengan kata lain Indonesia dapat menggunakan sumber daya alam secara efisien dan sumber daya alamnya bisa diregenerasi/diperbaharui lagi selama 1 Januari 2021 sd 18 Desember 2021).
“Hasil penilaian Earth Overshoot Days 2021 ini sangat bagus menempatkan Indonesia pada posisi negara yang paling sedikit sisa jumlah harinya di tahun 2021 yang menunjukkan semakin sedikitnya hari dimana sumber daya alam yang akan digunakan tidak dapat dikembalikan lagi (tidak dapat diperbaharui lagi) atau dengan kata lain ‘generasi mendatang tidak akan banyak kehilangan sumber daya alamnya akibat penggunaan sumber daya alam saat ini’.”
Hal ini kata dia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki cadangan sumber daya alam yang sangat besar, besarnya kemampuan sumber daya alam dapat terpulihkan, jumlah penduduk yang cukup besar (sekitar 270 juta pada sensus penduduk tahun 2020) tetapi penggunaan sumber daya alamnya masih cukup efisien dan ternyata lebih dibandingkan pada negara-negara lainnya.
“Hasil penilaian Earth Overshoot Days 2021 ini menunjukkan juga bahwa Indonesia mampu menggunakan sumber daya alamnya secara lestari untuk generasi masa depan.”
Kita pun, kata dia, akan bekerja keras bersama-sama melakukan upaya kumulatif melibatkan semua elemen bangsa dan terus kita jaga dalam koridor kepentingan generasi bangsa Indonesia dan untuk global.
(Rgs/PARADE.ID)