Jakarta (PARADE.ID)- Umat Islam di dunia merayakan kegembiraan kelahiran Nabi Muhammad Saw setiap tanggal 12 Rabiul Awwal kalender Hijriyah. Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad jatuh pada Selasa, 19 Oktober (kemarin). Refleksi yang dapat diambil dari momentum Maulid Nabi menurut Ketum PP Muhammadiyah salah satunya yakni mengutamakan pengamalan ajaran welas asih dan rahmat bagi semesta alam.
“Bagi kaum muslim sebagai mayoritas penduduk di negeri ini, mari kita praktikkan Islam sebagai agama rahmat yang menebar kebaikan, keluhuran, perdamaian, persatuan dan nilai-nilai utama dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan kemanusiaan di ranah global,” katanya, kemarin.
Hal tersebut sebagaimana sesuai dengan sifat utama yang berada dalam diri Nabi Muhammad, seperti penyebar perdamaian, pemersatu umat, dan penyebar nilai luhur yang beriringan antara nilai ilahiyah dan kemanusiaan wajib ditampilkan oleh umatnya.
“Kehadiran kaum muslim dalam keragamannya maupun umat beragama pada umumnya tentu harus menjadi kekuatan yang menjadi kanopi suci, menjadi peneduh, pendamai, pemersatu, sekaligus juga mengantarkan bangsa ini dalam keragaman menjadi bangsa yang berkemajuan,” demikian di akun Twitter-nya.
Dengan nilai-nilai luhur itu sehingga Indonesia menurutnya menjadi bangsa yang besar, bersaing dengan bangsa lain, berkemajuan dengan nilai-nilai utama agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa.
Ia pun percaya ketika kaum muslimin menjadi umat yg berada di garda depan dalam mewujudkan nilai-nilai kebaikan, keluhuran, kebenaran, keadilan, kesatuan dan keutamaan dalam kehidupan, maka otomatis kaum muslimin menjadi pengikut Nabi Muhammad yang meneladani uswah hasana.
(Sur/PARADE.ID)