Jumat, Juli 4, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Kesehatan

Seharusnya tak Ada Gizi Buruk di Negara Kaya Pangan

redaksi by redaksi
2022-02-28
in Kesehatan, Nasional
0
Seharusnya tak Ada Gizi Buruk di Negara Kaya Pangan
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Professional Chef sekaligus Budayawan Kuliner Indonesia Haryo Pramoe mengatakan seharusnya tidak ada kasus anak yang terkena gizi buruk di negara yang kaya akan beragam macam bahan pangan seperti Indonesia.

“Tidak ada alasan tidak ada ketahanan pangan di negeri ini seharusnya. Makanya dengan adanya kasus gizi buruk, ini menjadi pertanyaan,” kata Haryo dalam Talkshow Hari Gizi Nasional 2022 bertajuk “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas di Indonesia” yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Related posts

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02

Haryo menuturkan Indonesia seharusnya menjadi bangsa yang patut bersyukur karena sumber daya alamnya sangat beragam dan bisa tumbuh dengan subur. Bahkan ia merasa Indonesia bisa menjadi ‘surga’ dari makanan organik.

Adanya bahan pangan yang melimpah baik dari hasil darat maupun laut, seharusnya dapat membuat anak-anak bangsa tumbuh dengan sehat dan memiliki asupan gizi seimbang yang mencukupi.

Sayangnya, kondisi ekonomi negara yang masih bisa dikatakan lemah serta minimnya edukasi keluarga mengenai pemberian gizi pada anak menjadi masalah dasar yang tak kunjung terselesaikan.

“Bayangkan ada nelayan di depannya laut, tapi anaknya justru makan ikan asin. Ikan segar yang ditangkap dijual untuk penghematan ekonomi, karena mereka memang ekonominya bisa dikatakan lemah,” kata dia.

Dengan kekayaan hasil laut, kata dia, seharusnya tidak ada anak-anak yang lahir dalam keadaan kerdil (stunting) di daerah pantai. Sedangkan di darat di daerah Bandung Selatan misalnya, Haryo mengaku pernah menjumpai anak-anak yang sulit mendapatkan akses susu segar.

Sedangkan di daerah Bandung Utara, banyak anak dekat dengan sumber susu sapi. Artinya, distribusi akses makanan sehat belum tersebar secara merata di Tanah Air, bahkan di dalam satu wilayah itu sendiri.

Padahal, setiap manusia membutuhkan pangan yang mengandung karbohidrat dan protein untuk dapat tumbuh dan hidup dengan baik. Hanya saja selain distribusi akses yang belum merata, masalah birokrasi juga masalah dengan tengkulak membuat kondisi menjadi rumit dan membuat banyak target pemerintah menjadi tidak tercapai.

“Kalau saya bilang, kita bisa membuat kebun organik, atau dari ikan misalnya kalau tidak ada ikan laut ya pakai ikan tambak. Kalau misalnya hasil tanah atau kebun, hasilnya kebun dari hutan,” ucap Haryo yang juga merupakan figur publik itu.

Nutrisionis lulusan Universitas Chulalongkorn Thailand Junaida Astina mengatakan angka kemiskinan yang tinggi di Indonesia menyebabkan akses makanan sehat dan pelayanan kesehatan yang didapatkan masyarakat masih terbatas.

Menurut Junaida, pembangunan ekonomi masih fokus dibangun di Pulau Jawa saja, menyebabkan daerah lain seperti wilayah timur Indonesia baik sanitasi ataupun akses air bersih masih sulit untuk didapatkan.

Termasuk edukasi yang didapat oleh seorang ibu dalam memahami pemberian asupan makanan agar anak memiliki status gizi yang baik.

“Padahal pendidikan gizi ibu itu sangat mempengaruhi status gizi anaknya. Ibu yang pintar seperti misalnya tahu bagaimana cara mengatur gizi bahkan dalam praktiknya akan juga jadi lebih baik,” kata Junaida.

*Sumber: Antara

Tags: #Kesehatan#Nasional
Previous Post

Kehadiran MotoGP di Mandalika Lecutan Semangat bagi Galang Hendra

Next Post

Ribuan Wisatawan Padati Malioboro Petugas Lebih Leluasa Urai Kerumunan

Next Post
Ribuan Wisatawan Padati Malioboro Petugas Lebih Leluasa Urai Kerumunan

Ribuan Wisatawan Padati Malioboro Petugas Lebih Leluasa Urai Kerumunan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02
BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

2025-07-01

Waspada! Buku Terjemahan Bisa Menjadi Ladang Lahirnya Tafsir Ekstrem

2025-06-30
Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

2025-06-29
Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

2025-06-28

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

    KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumut Caplok Empat Pulau Aceh, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In