Mali (PARADE.ID)- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa Mesir akan menarik pasukan perdamaiannya dari Mali. Penarikan direncanakan pada pertengahan bulan Agustus.
Alasan Mesir menarik pasukannya dari Mali karena tujuh pasukannya tewas sepanjang tahun ini. Demikian kata juru bicara pejabat PBB di Mali, Olivier Salgado, dikutip aljazeera.com.
“Kami mengkonfirmasi bahwa Mesir, melalui Misi Tetapnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, menyatakan keprihatinannya pada awal minggu atas peningkatan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaiannya yang mengawal konvoi yang memasok pangkalan kami di pusat dan Mali utara,” Salgado mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Serangan ini telah menyebabkan kematian tujuh tentara Mesir sejak awal tahun. Kami telah diberitahu bahwa sebagai akibatnya, kontingen Mesir akan menangguhkan sementara kegiatannya di MINUSMA mulai 15 Agustus.”
Mesir memiliki 1.072 tentara dan 144 polisi dalam misi PBB di Mali yang dikenal sebagai MINUSMA. Keputusan itu merupakan pukulan lain bagi misi PBB setelah penguasa militer Mali untuk sementara menangguhkan rotasi pasukan oleh negara-negara yang berkontribusi pada misi penjaga perdamaian pada hari Kamis. ‘Seringkali kondisi berbahaya’.
Penangguhan perannya di MINUSMA akan tetap berlaku sampai kekhawatiran Mesir atas keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaiannya ditangani, seorang diplomat yang mengetahui keputusan tersebut, mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Sumber diplomatik lain mengatakan bahwa Mesir telah khawatir untuk beberapa waktu tentang keamanan penjaga perdamaian, tetapi keputusan Mali pada hari Kamis untuk menghentikan rotasi pasukan kemungkinan menjadi pemicu untuk menangguhkan kegiatan.
Diplomat itu menambahkan bahwa penangguhan kegiatan, khususnya batalyon konvoi tempur, diperkirakan akan menyebabkan keterlambatan pengiriman konvoi bahan bakar dan dapat menimbulkan konsekuensi serius.
(Irm/PARADE.ID)