Ukraina (parade.id)- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tidak percaya dunia akan mengizinkan Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir setelah presiden Rusia itu mengatakan Moskow akan menggunakan segala cara untuk melindungi wilayahnya. Di mana Presiden Rusia pada hari Rabu memerintahkan mobilisasi militer terbesar sejak Perang Dunia II setelah pasukan Ukraina memperoleh keuntungan spektakuler dalam serangan balasan yang diluncurkan beberapa minggu lalu.
“Saya tidak percaya dia [Putin] akan menggunakan senjata ini. Saya tidak berpikir dunia akan mengizinkan dia untuk menggunakan senjata-senjata ini,” kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara dengan saluran TV surat kabar Jerman Bild.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan bahwa kemungkinan kecil untuk mengadakan pembicaraan dengan Putin untuk mengakhiri perang. Bisa terjadk jika presiden Rusia menarik pasukannya dari negara itu.
Dia memperingatkan bahwa ketakutan oleh ancaman Putin akan mengundang Rusia untuk mencoba mengambil lebih banyak wilayah. Moskow dan separatis menguasai petak besar wilayah timur laut Ukraina, yang merupakan sekitar 15 persen dari total wilayahnya.
Zelenskyy juga mengulangi seruan agar Jerman memasok senjata dan sistem pertahanan udara ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa itu diperlukan untuk menyelamatkan nyawa. Demikian dikutip Aljazeera.
Para kritikus, termasuk duta besar Ukraina untuk Jerman, menuduh Berlin menyeret langkahnya untuk memberikan senjata berat ke Ukraina dan pada langkah-langkah lain yang dapat membantu Kyiv mengusir pasukan Rusia.
Mereka mengatakan Berlin tidak menunjukkan kepemimpinan yang diharapkan dari kekuatan besar dan keragu-raguannya mengorbankan nyawa Ukraina. Zelenskyy menekankan bahwa dia tidak menerima argumen pemerintah Jerman bahwa mereka tidak menyediakan tank untuk Ukraina karena tidak ingin “berjalan sendiri”, karena sejauh ini tidak ada negara NATO yang memasoknya dengan tank tempur buatan Barat.
Sementara Berlin telah mengirim beberapa persenjataan ke Ukraina, sejauh ini menolak untuk mentransfer tank yang diminta oleh Kyiv.
(Irm/parade.id)