Jakarta (parade.id)- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung pelaksanaan pilot project pengembangan IP (Intelectual Property) Financing di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dalam Diskusi Pilot Project Pengembangan IP Financing Malang pada Jumat (4/11/2022) di Gedung Content Garage, KEK Singhasari, Kabupaten Malang, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Hotma Parlindungan Manurung mengungkapkan pihaknya ingin menjadikan KEK Singhasari sebagai pusat animasi dunia, sehingga kegiatan tersebut diharapkan bisa membuka mata dan menambah pemahaman bagi para pemangku kepentingan, khususnya institusi pembiayaan terkait industri IP seperti gim, animasi, dan aplikasi, dan sebaliknya bagi para pelaku usaha di industri IP dapat memahami akses pembiayaan yang ada untuk industri ini, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Proses diskusi ini harus dilakukan sebagai langkah awal. Sebab kami beri contoh seperti industri startup 10 tahun yang lalu, belum banyak yang memahami proses bisnisnya sama dengan industri IP saat ini,” kata Henky.
Kemudian, Staf Ahli Menparekraf Bidang Inovasi dan Kreativitas Joshua Puji Mulia Simanjuntak mengatakan pembiayaan industri kreatif ke perbankan tidak bisa dilepaskan dari jaminan atau agunan, namun sumber pembiayaan tidak hanya bersumber dari perbankan. Pemberi pinjaman tentu akan lebih melihat kemampuan penerima pinjaman untuk membayar pinjamannya.
“Pemerintah sedang berusaha mengembangkan skema pembiayaan bagi industri kreatif agar ekosistem pembiayaan berbasis IP dapat berjalan. Adapun pemerintah khususnya Kemenparekraf juga memberikan bantuan pelatihan, matchmaking, dan lain-lain,” kata Joshua, dikutip laman Kemenparekraf.
Lalu, Staf Ahli Menparekraf Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, R. Kurleni Ukar menambahkan melalui PP Nomor 24 tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif, pemerintah ingin menumbuhkembangkan industri kreatif berbasis IP. Karena industri ini adalah masa depan bangsa yang memiliki potensi yang sangat besar.
“IP sebagai jaminan fidusia hanya salah satu yang dibahas dalam PP nomor 24, selain itu ada kontrak dalam kegiatan ekonomi kreatif, dan hak tagih dalam kegiatan ekonomi kreatif. Saat ini pemerintah juga sedang berusaha untuk membangun skema valuasi KI, dan juga pasar sekunder untuk industri IP,” kata Kurleni Ukar.
Sementara itu, David Santoso selaku Direktur Utama BUPP KEK Singhasari mengatakan pihaknya siap untuk melahirkan sembilan IP unggulan dari KEK singhasari yang siap untuk dipasarkan di tahun 2023. “Kami juga telah berdiskusi dan berkomunikasi dengan Kemenparekraf untuk membahas kerja sama dan kolaborasi yang bisa dilakukan terkait skema pembiayaan berbasis IP,” ujar David
Diskusi ini dimoderatori oleh Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana dan diikuti oleh para pemilik studio dan IP di KEK Singhasari seperti Chiyo Creative Fun House, Hening Studio, Monohero, Orro Animation, TNA Animation, Meraki Studio, Uqistudio, Paradise Picture, Omah Storia Kreatif Lab, History Film, PT. Lokanima Kreatif Nusantara, Raya Media Creative, X-Chain Labs, Lets Play, Kamera Malan, Heartz, dan Audionai.
KEK Singhasari sendiri telah diresmikan oleh Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada 25 Oktober 2022. KEK Singhasari juga merupakan tempat Animation and Film Factory (AFF), yang menjadi salah satu klaster bisnis yang dikembangkan di KEK Singhasari saat ini yaitu bisnis konten.
KEK Singhasari diproyeksikan menjadi ekosistem konten kreator terbesar di Indonesia, di mana AFF saat ini memiliki sekitar 20 studio dengan 500 kreator, yang menganut pola plasma inti yang saling mendukung, dan ekosistem kampung animasi.
Di KEK ini juga ada beberapa studio yang sudah memiliki IP, dan juga sudah didaftarkan HAKI-nya atas nama pribadi.
(Rob/parade.id)