Jakarta (parade.id)- Komite Penyelamat Ideologi, Politik, Organisasi Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (KP-IPO LMND) sepakat membentuk Komite Penyelenggara Kongres (KPK). KPK ini bertugas menyelenggarakan Kongres Persatuan pada bulan Februari 2023.
Dijelaskan salah satu Demisioner Eksekutif Nasional LMND Septian Paat, Kongres Persatuan ini sebagai sala satu cara menyatukan kembali Eksekutif Wilayah yang pecah maupun yang sudah dibekukkan oleh kepemimpinan oportunis dan reaksioner.
“Sebab kelompok kubuh kecil tersebut malakukan pembelotan Ideologi, Politik dan Organisasi LMND. Kegenitan tersebut semata untuk kepentingan dia sendiri. Kepemimpinan Muhammad Asrul dalam tiga tahun terakhir tidak dapat diuji dalam hal apa pun. Ia hanya melakukan kerja-kerja yang bersifat oportunis dan reaksioner,” kata dia, Selasa (27/12/2022), dalam konferensi pers, di Jakarta.
Ia menyinggung Kongres IX yang disebutnya hampir semua daerah menolaknya. Kongres yang berlangsung di Makassar awal Desember lalu itu kata dia tidak mengakui kepemipinan LMND sekarang–yang tidak sesuai dengan Sentralisme Demokrasi Maupun Konstitusi organisasi (AD/ART).
“Tindakan-tindakan intimidasi dan represi yang dilakukan terhadap kawan sendiri terlalu sering terjadi. Peserta yang adalah anggota dan representasi kolektif yang hadir, terlalu sering dijegal dan dibungkam untuk menyuarakan pendapatnya, terutama terhadap poin-poin krusial dan prinsip dalam LMND,” ungkapnya.
Kongres Persatuan ini kata dia telah disepakati sebagian besar Eksekutif Wilayah, Eksekutif Kota/Kabupaten. “Sikap ini kami siarkan untuk memastikan dan menegaskan bahwa LMND akan terus ada di bawah panji-panji kebenaran, berdasarkan prinsip-prinsip organisasi, berada bersama rakyat tertindas dengan langkah demokratis,” ujarnya.
Samsudin Saman, yang juga merupakan Demisioner Eksekutif Nasional LMND menuturkan bahwa saat di bawah kepemimpinan politik Asrul, LMND telah dikerdilkan gagasan dan politiknya, tengan terlibat aktif (mesra) dan terlalu mengutamakan kelompok konservatif dan elitis.
Padahal, kata dia, LMND adalah antitesa dari kelompok-kelompok konservatif itu–sebagai organisasi politik mahasiswa ialah organisasi yang mempunyai kesadaran maju.
“Kesadaran yang maju itu telah di aktualisasi oleh kawan-kawan LMND dari seluruh daerah, dalam rapat Dewan Nasional menghasilkan suatu keputusan dalam menghadapi tahun politik 2024, LMND akan mengintervensi setiap momentum politik berdasarkan kajian yang lahir dari keresahan rakyat. Dewan Nasional ialah ruang pengambilan keputusan tertinggi setelah kongres di mana poin itu juga telah dikhinati dan tidak dijalankan secara organisasional,” sampainya.
Semangat mendegradasi gerakan LMND yang progresif itu, lanjutnya, dimanfaatkan, sampai dengan tidak dijalankannya kerja-kerja ideologi dan aktivitas politik sesuai dengan konstitusi organisasi. Ia (Asrul) pula menurutnya telah meninggalkan kepentingan rakyat.
“Lemahnya pengelolahan organisasi telah menyebabkan ketidak maksimalnya dalam menjalankan prinsip-prinsip organisasi secara optimal,” ungkapnya.
Adapun usaha melanggengkan cara-cara kotor yang berkhianat itu telah menemukan momentumnya dan terkuak melalui pelaksanaan Kongres IX LMND di Makassar, kata dia. Pra kondisi yang disiapkan terlihat jelas dan terkonfirmasi dalam pelaksanaan kongres, baik dalam persidangan maupun di luar persidangan.
Sementara itu, penggagas KP-IPO LMND Mesak Habari menyatakan bahwa momentum pelaksanaan Kongres IX LMND di Makassar itu telah membuka tabir kegagalan gerak ideologi, politik dan organisasi LMND. 23 Tahun berdialektika, roh perjuangan sebagaimana tujuan awal LMND didirikan, di masa kepemimpinan Asrul dan Adina selama tiga tahun lamanya telah dipadamkan dan dikhianati.
“LMND sebagai organisasi gerakan yang memiliki kesadaran politik yang maju telah dimundurkan geraknya, oleh karena pragmatisme dan subjektivitas, yaitu membawa LMND untuk kepentingan pribadi. Oleh karenanya, kami dari KP-IPO LMND menilai serta mengevaluasi bahwa prinsip organisasi telah dilanggar,” kata dia.
Dalam lapangan ideologi, beberapa catatan kawan-kawan KP-IPO, kegagalan kepengurusan kawan asrul dan kawan Adina, misalnya program ideologi berdasarkan ketetapan kongres tidak mampu dijalankan oleh Eksekutif Nasional.
“Programatik ideologi yang ditetapkan pada kongres VIII Jakarta 2019 lalu. Budaya literatur dalam tubuh internal LMND yang mengendor akibat kurangnya kajian dan bacaan terhadap situasi Internasional maupun situasi Nasional,” terangnya.
Berikut, kolektif wilayah (Eksekutif Wilayah/EW) yang mendukung KP-IPO, dan yang hadir dalam konfrensi pers maupun melalui online (menandatangai petisi): EW Aceh, EW Sumatera Utara, EW Sumatera Selatan, EW Lampung, EW Banten, EW DKI, EW Jawa Timur, EW Jawa Barat, dan EW Nusa Tenggara Timur. Ada pula EW Nusa Tenggara Barat, EW Bali, EW Sulawesi Selatan, EW Sulawesi Barat, EW Sulawesi Tenggara, EW Sulawesi Utara, EW Sulawesi Tengah, EW Maluku Utara, EW Maluku, EW DIY, dan EW Gorontalo.
(Verry/parade.id)