Depok (parade.id)- Pasukan Serikat Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia atau dikenal dengan nama PANSER KSBSI menggelar pelatihan dan pengukuhan anggota baru Angkatan ke-VIII. Pelatihan dan pengukuhan ini diikuti 19 dari 22 orang yang tercatat.
19 peserta ini adalah anggota dari dua federasi afiliasi KSBSI, yaitu FSB NIKEUBA dan FSB KAMIPARHO KSBSI DKI Jakarta, Depok dan Bogor.
Menjadi Self Defence Unit (SDU) atau satuan pertahanan diri bagi aksi-aksi yang dilakukan organisasi, PANSER membentuk anggota baru mereka dengan keras dan disiplin.
Disebut oleh Nunung selaku instruktur dan senior PANSER, jejumlah materi yang diberikan oleh anggota baru di antaranya pendidikan baris berbaris (PBB), leadership, legal, border, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), manajemen dan intelijen aksi.
“Untuk materi K3 yang diberikan adalah materi baru. Materi ini diberikan sejak pengukuhan angkatan kelima dan seterusnya,” jelasnya, pada pelatihan hari pertama yang digelar di Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/2/2023).
Khusus untuk materi K3 sebagai materi baru, instruktur telah menyiapkan beberapa materi, semisal penanganan pemadaman kebakaran di tingkat perusahaan, teori dan praktek, kemudian materi lainnya adalah pengangkutan orang luka.
“Untuk K3 pemadaman kebakaran, ini akan bermanfaat untuk teman-teman PANSER yang bekerja di industri yang rawan kebakaran. Dia bisa mengantisipasi jika terjadi bencana tersebut, mengorganisir apabila terjadi evakuasi, harus dievakuasi kemana–ini sudah bisa diorganisir,” tambahnya jelas.
Untuk materi pengangkutan orang luka, bermanfaat jika di perusahaan masing-masing terdapat teman-teman yang sakit bisa dilaksanakan evakuasi medis dan penanganan sementara sebelum dievakuasi ke rumah sakit.
Demikian juga ketika demo, kata dia, diperlukan evakuasi medis, karena tidak tertutup kemungkinan teman-teman anggota serikat atau peserta aksi, seperti beberapa tahun yang lalu, ada yang pingsan.
“Ini kan perlu penanganan dasar sebelum kita bawa ke tingkat lanjut (rumah sakit),” kata Nunung.
Adapun untuk penanganan pelatihan, ia dibantu sedikitnya sembilan instruktur lainnya, yang rata-rata adalah para senior sejak angkatan ke-1 dikukuhkan 2013 lalu.
Menurut Nunung, Materi baris berbaris diberikan sebagai penekanan kekompakan tim dan langkah awal penanganan dan pengamanan aksi demontrasi yang dilakukan organisasi.
“Pengamanan demo itu kan kita membutuhkan anggota PANSER yang memang menguasai PBB, karena kita kan di lapangan nantinya akan memerintah teman-teman anggota dari federasi lain untuk, misalnya merapatkan dan mengontrol barisan agar tidak keluar dari kelompok, termasuk mencegah dan mendeteksi terjadinya ‘chaos’ atau kerusuhan,” ia kembali menjelaskan.
Berdasarkan pengalaman beberapa waktu yang lalu di mana sempat terjadi kerusuhan dalam sebuah aksi buruh dan pekerja, menurut Nunung, PANSER KSBSI mampu mengatasi hal itu, mengeliminir terjadinya korban dan melindungi petinggi-petinggi dan aset KSBSI.
“Memang kedisiplinan ini awalnya dari baris berbaris. Jadi mendisiplinkan diri dulu, baru mendisiplinkan orang lain. Kalau kita enggak disiplin dalam baris berbaris, maka kita enggak akan bisa mendisiplinkan orang lain,” katanya.
Untuk menjadi calon anggota PANSER menurut Nunung tidak ada syarat khusus, selama ia sehat jasmani dan rohani dan punya kemauan fisik yang baik dan punya tekad untuk menjadi PANSER.
Selain itu, calon anggota PANSER juga diberikan materi dalam bernegosiasi atau materi legal. Dalam pelatihan, kata Nunung, calon anggota PANSER akan diberikan teknik dan tata cara berunding dengan pihak menajemen terkait dengan sejauh mana pengetahuan peserta pelatihan mengenai dasar-dasar aturan ketenagakerjaan.
Ini kata diperlukan ketika mereka berunding dengan pihak manajemen perusahaan.
Hal lain adalah materi yang diberikan pada pelatihan ini adalah borders. Materi yang diberikan ini sebagai pengamanan aksi jika terjadi “chaos” atau kerusuhan, terutama mengamankan petinggi-petinggi KSBSI dan aset-aset organisasi.
Berani Maju Pantang Mundur
Panglima PANSER KSBSI, Bambang SY mengenalkan yel-yel khas Panser yang mengemuka selama 1 dasawarsa, sejak PANSER dibentuk dan didirikan tahun 2013 lalu. Yel-yel tersebut adalah “Berani, maju, pantang mundur”.
“Ada yang tau yel-yel-nya apa?” kata Bambang kepada peserta pelatihan.
Calon anggota baru yang notabene belum mengetahui yel-yel PANSER tampak terdiam. Segera senior PANSER menjawab itu yel-yel PANSER: Berani, maju, pantang mundur.
Yel-yel tak hanya sekedar jargon semata, namun anggota A dibentuk dan dituntut untuk berani, maju dan pantang mundur.
“Pelatihan hari ini dipersiapkan untuk menghadapi Kongres KSBSI bulan Juli (2023),” terang Bambang.

Ia meminta jika ada permintaan dari PANSER kepada peserta hari ini yang lulus dan dikukuhkan, maka bisa mengatur waktu, misal yang bekerja bisa cuti atau izin.
Bambang menjelaskan bahwa pelatihan PANSER Angkatan ke-VIII ini mendidik dengan keras calon anggota untuk menjadi ‘petarung’ di lapangan.
Bambang mengupas, materi yang akan diberikan salah satunya adalah materi manajemen aksi, teori dan praktik.
Peserta akan diajarkan bagaimana jika terjadi benturan selama aksi dilakukan. Ia pun meminta kepada Panitia untuk juga memberikan materi ‘intelijen aksi’.
“Tolong nanti diberikan satu materi, apakah disatukan dengan materi manajemen aksi atau seperti apa, satu materi intelijen aksi. Nanti diajarkan sama-sama temen-teman Panitia bagaimana untuk menjadi intelijen aksi,” pintanya.
Ketua panitia pelatihan, Asikin mengatakan pelatihan PANSER angkatan ke-VIII ini digelar, salah satunya untuk pengamanan aksi Mayday dan Kongres KSBSI pada pertengahan 2023 ini.
“Terkait agenda tersebut, kita tunjukan bahwa PANSER KSBSI itu bisa berdiri sendiri tanpa bantuan,” terangnya.
PANSER, selain untuk keamanan dan pengamanan, anggota juga dibentuk untuk cakap dalam bernegosiasi. “Tak hanya masalah keamanan tetapi juga harus menghadapi masalah buruh di PHK, menuntut hak normatif dan lain sebagainya,” jelasnya.
PANSER dibentuk 10 tahun lalu. Dicetak pantang mundur, paham situasi dan dibentuk untuk mampu menangani hampir segala persoalan. Mulai baris berbaris, keamanan, manajemen aksi, kesehatan dan keselamatan kerja, intelijen aksi, pengawalan bahkan negosiasi dan diplomatik.
Pengukuhan peserta dilakukan Panglima PANSER KSBSI Bambang SY hari ini, Ahad (26/2/2023).
(Rob/parade.id)