Jakarta (PARADE.ID)- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Jumat, 24 Juli 2020 memperkirakan Inggris bakal melalui krisis akibat virus corona sampai pertengahan 2021.
Dia juga masih was-was akan ada gelombang kedua virus corona yang bisa membuat layanan kesehatan Inggris kewalahan.
“Apakah itu (virus corona) berasal dari kelelawar, trenggiling atau apapun itu, ini sungguh hal yang sangat buruk bagi umat manusia dan saya rasa pada pertengahan 2021 kita akan melewati ini semua. Negara ini akan bangkit lebih kuat dari sebelumnya,” kata Johnson
Johnson pun memperingatkan sekarang ini masih ada ancaman gelombang kedua virus corona yang lebih besar dari sebelumnya. Dia berharap masyarakat bisa mendapatkan vaksin virus corona sehingga bisa mengurangi beban para tenaga kesehatan selama beberapa bulan ke depan.
Johnson yang memenangi pemilu dengan jumlah suara yang turun dibanding pemilu sebelumnya, menghadapi banyak lika-liku dalam pemerintahannya. Dia berjanji membawa Inggris keluar dari Uni Eropa dan dia hampir mati saat tertular Covid-19.
Partai-partai oposisi Inggris mengatakan Johnson terlalu lamban dalam memberlakukan lockdown. Dia dinilai gagal mengidentifikasi rumah-rumah jompo sebagai area paling rentan, tak berfungsinya sistem uji dan lacak jejak pasien virus corona serta dianggap gagal memecat penasehat seniornya Dominic Cummings yang melakukan perjalanan di tengah lockdown.
Memperingati setahun pemerintahannya, Johnson mengatakan pemerintahannya harus bergerak lebih cepat dan lebih responsif dalam menolong orang. Rencananya, Johnson akan menyorongkan proposal dana bantuan sosial untuk melindungi masyarakat Inggris menjual rumah mereka untuk biaya perawatan kesehatan.
(TEMPO/PARADE.ID)