Senin, Juni 9, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Pariwisata

Gadih Basanai, Film Budaya Minang Adaptasi dari Tradisi Tutur Lisan

redaksi by redaksi
2020-12-20
in Pariwisata
0
Gadih Basanai, Film Budaya Minang Adaptasi dari Tradisi Tutur Lisan

Foto: Dok. film Gadih Basanai, Jay Abidin dan Adji

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Film yang dibuat dari adaptasi novel itu sudah banyak. Begitupun yang diangkat dari kisah nyata. Tapi kalau dari tradisi tutur lisan, boleh bilang  masih sedikit. Dari yang segelintir itu, salah satunya film Gadih Basanai.

Gadih Basanai yang garap sutradara Jay Abidin, merupakan film layar lebar hasil adaptasi dari tradisi tutur lisan yaitu dari cerita Kaba Gagih Basanai.

Related posts

Partai-partai Islam Sepakat Bangun Kekuatan Bersama

Partai-partai Islam Sepakat Bangun Kekuatan Bersama

2024-12-08
Ramen: Mie Jepang yang Menggoda Selera

Ramen: Mie Jepang yang Menggoda Selera

2024-11-21

“Kaba Gadih Basanai biasanya dituturkan dalam pertunjukan kesenian Barabab atau Babiola,” terang Jay Abidin, sang sutradara kepada Parade.id baru-baru ini.

Film berdurasi 90 menit ini diadaptasi dari 4 versi cerita Gadih Basanai yang populer di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Lokasi syuting film yang ber-setting tahun cerita sekitar era tahun 1950-an ini, 100 persen di Pasisir Selatan.

Pemain utamanya, Wulan dan Hanif (alumni Teater ISI Padangpanjang) ditambah Wendy dari Indonesia Perfomance Syndicate dan Lisda Hendra Joni (istri Bupati Pesisir Selatan yang sekarang menjadi anggota DPR-RI).

“Para pemainnya menggunakan Bahasa Minang namun ada subtitle-nya dalam Bahasa Indonesia,” ungkap Jay.

Wendy, salah satu pemain dalam Gadih Basanai mengaku senang terlibat dalam film ini.

“Gadih Basanai Ini film layar lebar dengan spirit produksi lokal, baik pemain dan crew produksinya,” ujar  Wendy yang pernah diajak Slamet Rahardjo syuting film Marsinah dan selama di Jogja tahun 2000-2005  sering terlibat film indie dengan banyak komunitas film di Jogja.


Proses Produksi

Film Gadih Basanai, lanjut Jay, merupakan salah satu luaran hasil penelitian multi-years yang dimulai pada tahun 2018 dan berakhir tahun 2020.

Penelitian tersebut merupakan hibah dalam skim penelitian P3S (Penelitian, Penciptaan, dan Penyajian Seni) yang dibiayai oleh Kemenristekdikti.

Tahun pertama salah satu luaran penelitiannya adalah naskah. Lalu tahun kedua, salah satu luarannya adalah produksi film. Sedangkan tahun ketiga salah satu luaran penelitiannya adalah uji publik film atau publikasi film.

“Pada penelitian tahun pertama dan kedua bermitra dengan Pemda Kabupaten Pesisir Selatan,” ungkapnya.

Dalam menggarap film ber-genre  tragedi dan cerita mistik ini, Jay mengaku tidak mendapatkan kendala yang berarti.

Menurutnya setiap karya film itu punya takdirnya sendiri, tim produksi, pemain maupun sutradara itu tidak bisa merubah takdir. Sementara itu karya, naskah, disain produksi, pasti berubah di lapangan menyesuaikan realitas saat produksi, demikian juga saat pasca-produksi.

Jadi pada sisi penyutradaraan film adaptasi itu, sambungnya, tidak ada yang istimewa atau spesifik.

“Persoalan yang menarik di dalamnya ada proses adaptasi dari tradisi tutur lisan menjadi naskah. Lalu proses yang lebih rumit dari proses adaptasi novel ke naskah/skenario film,” ungkap Jay yang pernah menyutradarai film fiksi dan dokumenter bermuatan budaya Minang seperti film fiksi “A Dog’s Life” tahun 2003  tentang budaya buru babi di Minang dan film “Abu Di Ateh Tunggua” 2011 tentang budaya materilinear di Minang.

Film Gadih Basanai baru sekali tayang di XXI Transmart Padang belum lama ini, dan itu hanya dalam rangka uji publik dengan penonton terbatas sesuai aturan protokol Covid-19. “Ini dilakukan untuk memenuhi syarat luaran penelitian yaitu film layar lebar yag bisa tayang di bioskop dan dihadiri para tamu undangan terutama tim reviewer penelitian,” jelas Jay.

Gadih Basanai versi layar perak ini belum premiere atau belum diputar untuk kalangan umum di bioskop. “Tapi Insha Allah tahun depan akan kita publish atau kita pasarkan,” pungkas Jay.

Parade.id menilai kehadiran film ini bukan sekadar menambah perbendaharaan film Indonesia yang kental muatan budaya lokal, pun punya nilai edukasi serta sekaligus publikasi ragam pesona Pesisir Selatan sebagai lokasi film tersebut.

Bukan tidak mungkin, setelah film Gadih Basanai dipasarkan/ditayangkan secara luas, nama Pesisir Selatan menjadi semakin tersohor dan banyak wisatawan yang tertarik datang untuk melihat tradisi budaya dan keindahan alamnya.

(Adji Kembara/PARADE.ID)

Previous Post

Mengenal Pemanfaatan MPD untuk Perhitungan Wisatawan Nusantara

Next Post

Terpilih Secara Aklamasi, Monoarfa Ketum PPP 2020-2025

Next Post

Terpilih Secara Aklamasi, Monoarfa Ketum PPP 2020-2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menbud Fadli Ditunjuk Jadi Ketua Dewan GTK oleh Prabowo, Ini Tugasnya

2025-06-06
Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

2025-06-03

Forum Purnawirawan TNI Surati DPR, Minta Gibran Dimakzulkan

2025-06-03
Ribuan Anak Muda Indonesia “Lari Sejauh Gaza”, Tunjukkan Solidaritas untuk Palestina

Ribuan Anak Muda Indonesia “Lari Sejauh Gaza”, Tunjukkan Solidaritas untuk Palestina

2025-05-31
Jambore Pramuka 2025 Usung Misi Islam Damai

Jambore Pramuka 2025 Usung Misi Islam Damai

2025-05-30
Ketum BMI Desak Presiden Prabowo Tindak Tegas Pengibar Bendera Bintang Kejora

Ketum BMI Desak Presiden Prabowo Tindak Tegas Pengibar Bendera Bintang Kejora

2025-05-29

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

    Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menbud Fadli Ditunjuk Jadi Ketua Dewan GTK oleh Prabowo, Ini Tugasnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Illegal Logging dan Alih Fungsi Lahan Ancam Hutan Lindung Gunung Halimun Salak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Purnawirawan TNI Surati DPR, Minta Gibran Dimakzulkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Anak Muda Indonesia “Lari Sejauh Gaza”, Tunjukkan Solidaritas untuk Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In