Senin, Mei 19, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Akademisi: Media Massa Sarana Edukasi Penggunaan Bahasa Indonesia

redaksi by redaksi
2021-10-26
in Nasional, Pendidikan
0
Akademisi: Media Massa Sarana Edukasi Penggunaan Bahasa Indonesia
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Purwokerto (PARADE.ID)- Akademisi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Blanyumas, Jawa Tengah, Eko Sri Israhayu mengharapkan media massa dapat menjadi sarana edukasi dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Saat dihubungi di Purwokerto, Selasa, pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMP itu menilai media massa daring terutama yang sebelumnya berbasis pada media cetak cukup tertib dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Related posts

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

2025-04-12
ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

2025-04-12

“Saya masih bisa melihatnya itu sebagai satu bentuk upaya menjaga bagaimana menjaga bahasa Indonesia karena berita itu juga termasuk sebagai penggunaan bahasa Indonesia ilmiah, seperti bahasa Indonesia yang baik dan benar,” katanya.

Menurut dia, hal itu tidak lepas dari redaktur pelaksana yang selama ini tetap menjaga penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti halnya dalam pemberitaan media cetak.

Sementara dalam media daring yang baru bermunculan, kata dia, banyak yang tidak menghiraukan struktur berita yang baik dan lebih menonjolkan sensasinya lebih dahulu.

Bahkan, lanjut dia, hal itu juga dijumpai pada salah satu media daring yang sebenarnya juga berasal dari sebuah media massa cetak.

“Mereka sudah tidak terlalu hirau berkaitan dengan struktur berita yang baik, istilahnya yang penting sensasi dulu, kadang-kadang dicari intinya di mana, nanti diulangi lagi, diulangi lagi, seperti itu. Menurut saya, itu tidak efektif, padahal sebetulnya yang selama ini kita pegang, kaitannya dengan bahasa jurnalistik sebagai suatu media penyampaian berita tentu saja digunakan bahasa yang efektif,” kata dosen yang akrab disapa Yayu itu.

Menurut dia, penggunaan bahasa yang tidak efektif itu banyak dijumpai dalam media-media daring yang belum mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Lebih lanjut, dia mengakui hingga saat ini masih banyak dijumpai pejabat yang belum menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena saat sekarang begitu terbuka dalam kaitannya dengan komunikasi dan berbahasa, sehingga dari apa yang terucapkan dimasukkan begitu saja dalam bahasa tulis.

“Padahal, tentu saja berbeda, antara bahasa tulis dan bahasa lisan. Mestinya ketika wartawan memasukkan itu menjadi suatu berita, tentu saja pembahasannya berbeda, kecuali itu merupakan kalimat langsung yang merupakan semacam inti atau kalimat kunci yang memang dijadikan andalan pemberitaan, barangkali memang berbeda, enggak apa-apa,” katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan pengolahan bahasa setelah melalui tangan redaktur akan berbeda dengan berita yang dibuat wartawan.

Yayu mengakui kadang-kadang orang menganggap gampang terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan cenderung menyepelekan.

“Sebetulnya tidak demikian. Bahkan sampai saat ini pun kadang-kadang sampai tingkat pendidikan lebih tinggi, menuliskan ‘di’ yang dirangkai (sebagai awalan, red.) dan ‘di’ yang dipisah (sebagai kata penghubung, red.) suka bingung. Jadi, saya kira mesti ditumbuhkan sebagai orang Indonesia, bagaimana kita punya gerakan supaya cinta bahasa dan sastra Indonesia,” katanya.

Apalagi saat sekarang, kata dia, bahasa Indonesia juga diajarkan di banyak negara seperti Rusia dan Australia. Oleh karena itu ketika mengajar mahasiswa reguler, pihaknya memutarkan video tentang orang-orang di luar negeri yang belajar bahasa Indonesia.

Menurut dia, hal itu dilakukan agar jangan sampai bangsa Indonesia belajar bahasa negaranya sendiri justru dari orang Rusia atau Australia.

Selain itu, dia mengharapkan media massa juga bisa memberikan edukasi dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Ia mengharapkan momentum Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober dapat menumbuhkan rasa cinta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi semua kalangan.

*Sumber: Antara

Tags: #Akademisi#Nasional#Pendidikan#Purwokerto
Previous Post

Panglima TNI Mutasi 108 Perwira Tinggi TNI

Next Post

Wamenkes: Tarif PCR Rp300 Ribu Masuk Akal untuk Dilaksanakan

Next Post
Wamenkes: Tarif PCR Rp300 Ribu Masuk Akal untuk Dilaksanakan

Wamenkes: Tarif PCR Rp300 Ribu Masuk Akal untuk Dilaksanakan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

2025-04-12
ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

2025-04-12
Hati Nurani JPU yang Tuntut HRS Enam Tahun Penjara Dipertanyakan

Evakuasi Warga Gaza Memuluskan Pembersihan Etnis

2025-04-11

Rutan Makassar Dinilai Rawan Bisnis Kejahatan karena Minim CCTV

2025-04-11
Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia’s Hentikan Genosida

Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia’s Hentikan Genosida

2025-04-11
Ketua PP Bicara soal Kepemimpinan Muhammadiyah Masa Depan

MUI Mempertanyakan Sikap Presiden Prabowo yang Berencana Mengevakuasi Warga Gaza

2025-04-10

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

    Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Negara Muslim Terbesar di Dunia Harus Jadi Garda Terdepan Memerangi Islamofobia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Tempat yang Wajib Dikunjungi di Ciwidey Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Evakuasi Warga Gaza Memuluskan Pembersihan Etnis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wahdah Islamiyah Audiensi dengan Kementerian ATR/BPN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In