Makassar (PARADE.ID)- Puluhan orang yang mengatasnamakan Federasi Perjuangan Buruh Nasional (FPBN) dan Konfederasi Serikat Nasional (KSN) hari ini, Senin (3/8/2020) melakukan aksi di kantor Disnakertrans Prov. Sulsel. Aksi yang dikomandoi oleh Noval ini di antaranya terkait tindakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pekerja.
“Kami menolak upah murah buruh. Menolak PHK secata sepihak terhadap buruh,” demikian informasi yang didapat redaksi parade.id, Senin.
![Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK](https://parade.id/wp-content/uploads/2025/06/8DD5286B-C8DC-4202-AB1A-0D158ED30BB0-120x86.jpeg)
Buruh juga menyuarakan aspirasi terkait sistem kerja kontrak dan outsourching. Mereka meminta agar hal itu dihapuskan.
Terkait persoalan pemutusan kerja yang dimaksud oleh massa tepatnya di Kab. Maros, pihak Disnakertrans mengaku tidak bisa menindaklanjuti, karena yang dikirim hanya berupa surat pelimpahan bukan berupa berkas pelimpahan.
“Pihak pengawas telah mengambil langkah dan memintai keterangan kpd pihak perusahaan khususnya di PT. Tirta Kencana untuk menyelesaikan persoalan tersebut dan masih dalam proses,” demikian tanggapan Disnakertrans, yang diwakili oleh Acrianto, Kabid HI Disnakertrans.
Semisal yang terjadi di salah satu perusahaan, Disnakertrans mengaku terus melakukan pemantauan. Pun sebetulnya Disnakertrans melakukan banyak pemantauan terhadap banyak perusahaan.
“Permasalahan yang terjadi di Mega Finance sudah ditindaklanjuti, namun hanya laporan pribadi An. Sdr. Rifai dan bukan laporan mengatasnamakan Serikat,” tambahnya.
Selain ke kantor Disnakertrans, masaa juga melakukan aksi di depan gedung DPRD setempat. Aspirasi yang disampaikan masih terbilang sama.
(Reza/PARADE.ID)
![Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK](https://parade.id/wp-content/uploads/2025/06/8DD5286B-C8DC-4202-AB1A-0D158ED30BB0-350x250.jpeg)
