Jakarta (parade.id)- Founder Lembaga Survei Indikator Burhanuddin Muhtadi mengamati temuan survei dua lembaga, terhadap elektabilitas capres-cawapres. Pertama, dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan kedua adalah survei Litbang Kompas.
Dari dua lembaga survei tersebut, pengamatan Burhanuddin Muhtadi, bahwa ada selisih yang makin melebar—antara elektabilitas AMIN dengan Ganjar-Mahfud. Potensi AMIN menyalip Ganjar-Mahfud pun menurut dia memungkinkan.
“Saya tdk tahu kenapa TT/TJ Kompas besar sekali. Bahkan survei telepon LSI mampu mendapat respon lebih tinggi dibanding survei tatap muka Kompas. Tapi polanya sama. Selisih 02 dan 03 antara 20%-24%. Dan Kompas data di lapangannya lebih mutakhir ketimbang Indikator,” katanya, Senin (11/12/2023), lewat akun Twitter-nya.
Temuan Litbang Kompas terbaru, pasangan Prabowo-Gibran menempati urutan pertama, dengan persentase 39,3 persen. Tempat kedua oleh AMIN, yakni sebesar 16,7 persen.
Sedangkan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga, dengan persentase sebesar 15,3 persen. Belum menentukan pilihan sebesar 28,7 persen.
Suvei terbaru Indikator yang dilakukan pada tanggal 23 November-1 Desember 2023, Prabowo-Gibran berada di puncak.
Sementara itu, Anies-Muhaimin (AMIN) kejar Ganjar-Mahfud.
“Prabowo Subianto (38,2%). Ganjar Pranowo (20,4%). Anies Baswedan (19,1%). Tidak Tahu/Tidak Jawab/Rahasia (20,8%). Lainnya (1,5%),” demikian rilis Indikator yang diterbitkan, Sabtu (9/12/2023).
Survei Indikator tersebut berada pada kategori Pilihan Presiden.
LSI, terbaru, Prabowo-Gibran mendapat persentase sebesar 45,6 persen. Sebelumnya (Oktober 2023), 35,9 persen.
Ganjar-Mahfud persentasenya 23,8 persen. Pasangan ini menunjukkan penurunan elektabilitas—yang sebelumnya 26,1 persen.
AMIN, persentasenya di bulan Desember 2023 sebesar 22,3 persen—yang sebelumnya 19,6 persen. Elektabilitas AMIN naik di temuaj survei LSI.
(Rob/parade.id)