Bekasi (PARADE.ID)- Kemarin, Senin (1/11/2021), Febriansyah Putra dari BEM STMIK Mercusuar terpilih sebagai Koordinator Pusat di Kongres I Forum BEM STMIK Seluruh Indonesia (FBSSI) secara virtual. Sebagai Koordinator Pusat, Putra pun langsung membahas struktur kepengurusan Pusat FBSSI serta kontribusi mahasiswa di dunia digital dan teknologi.
“Dengan adanya forum ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan digitalisasi dan teknologi di Indonesia. Dimana kampus-kampus STMIK yang tersebar di seluruh indonesia telah banyak berkontribusi untuk membentuk mahasiswa-mahasiswi membuat dan berinovasi pada teknologi-teknologi, baik dalam bentuk website, aplikasi dan artivicial intelegent (kecerdasan buatan),” demikian keterangannya, kepada parade.id, Selasa (2/11/2021).
Di samping itu pada kegiatan kongres tersebut, ada beberapa sektor kontribusi yang rencananya akan dikembangkan oleh FBSSI. Pertama, Pengembangan ekonomi digital dan startup.
Kedua, Pengembangan teknologi web, android, dan IOT/AI. Ketiga, Pengembangan bidang desain dan multimedia. Keempat, Pengembangan aksi tanggap di masyarakat berbasis digital.
Kelima, Penyaluran aspirasi kebijakan secara digital. Keenam, Pengembangan karya tulis baik ilmiah maupun non ilmiah. Dan terakhir, Pelatihan dan bimbingan teknologi berbasis digital, kata Putra.
Awal terbentuknya FBSSI diceritakan oleh Putra, yakni pada tanggal 8 April 2021 melakukan diskusi untuk membuat Grup Forum BEM STMIK Seluruh Indonesia (FBSSI) kepada Presma-Presma BEM STMIK yang ada di daerah-daerah. Setelah itu mengadakan pertemuan via daring.
“Lalu pada Kamis, 10 Juni 2021 menjadi awal mula perencanaan berhimpunnya FBSSI tersebut,” kata dia.
Menemani putra dalam kepengurusan, ialah terpilih Abdul Wahid dari BEM STMIK Catur Sakti Kendari Akhyarudin sebagai Sekretaris Pusat dan Regina Arifani dari BEM STMIK Jabar sebagai Koordinator Media.
Adapun anggota FBSSI yang masuk ke dalam forum tersebut berjumlah 34. Di antaranya: BEM STMIK Catur Sakti Kendari asal Sulawesi-Tenggara, BEM STMIK IKMI Cirebon asal Cirebon,Jawa Barat, BEM STMIK Lamappapoleonro Soppeng Asal kab.soppeng, Sul-Sel, BEM STMIK MERCUSUAR asal Bekasi, BEM STMIK IB asal Banjarmasin Kalsel, BEM STMIK Akba Makassar, BEM STMIK PPKIA TARAKAN, dan BEM STMIK Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Ada pula BEM STMIK Palangkaraya Kalimantan Tengah, BEM STMIK BNJ LUBUKLINGGAU SUMATRA SELATAN, BEM STMIK jabar, bandung Jawa Barat, BEM STMIK Akakom Yogyakarta, BEM STMIK Yadika Bangil Jaw Timur, BEM STMIK Rosma Karawang, BEM STMIK Jayakarta Jakarta Pusat, dan BEM STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani-lombok timur NTB.
Ada juga BEM STMIK “AMIKBANDUNG”, Bandung Jawa barat, BEM STMIK Tasikmalaya, Jawa Barat, BEM STMIK CITRA MANDIRI Padangsidimpuan, BEM STMIK Pringsewu asal Lampung, BEM STMIK Primakara asal Bali, BEM STMIK Bina Bangsa Kendari, BEM STMIK Widya Pratama Pekalongan, BEM STMIK AUB Surakarta, BEM STMIK Indonesia Padang, BEM STIMIK PGRI TANGERANG, dan BEM STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang.
Serta BEM STMIK Ganesha Purwakarta, BEM STMIK DCI Tasikmalaya, Jawa Barat, BEM STMIK TM Tidore kepulauan,Maluku Utara, BEM STMIK Ichsan Gorontalo, BEM STMIK Amik Selat Panjang Riau, BEM STMIK YMI Tegal, dan BEM STMIK ELMA Yogyakarta.
Dari 34 anggota tersebut, Putra berharap bisa berkolaborasi dengan aliansi BEM lainnya. Dan ia juga berharap pemerintah bisa mendukung sektor rencana kontribusi yang telah mereka gagas (di atas tadi).
(Verry/PARADE.ID)