Jakarta (parade.id)- “Gerakan Sehat untuk Rakyat” minta pemerintah menghentikan rencana pelepasan nyamuk Wolbachia sebanyak 200 juta ekor di Pulau Bali pada 13 November 2023 dan di 5 kota lainnya seperti Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang dan Bontang.
“’Gerakan Sehat Untuk Rakyat’ menyampaikan keprihatinan yang mendalam terkait adanya program Pemerintah berupa penyebaran telur nyamuk Aedes Aegypti yang terpapar bakteri Wolbachia dalam jumlah jutaan,” demikian pinta gerak itu, lewat keterangan persnya, Ahad (12/11/2023), kepada media.
Menurut ‘Geraka Sehat untuk Rakyat’ ini, Program pelepasan ratusan juta nyamuk Wolbachia di Indonesia membawa ripiko parah. Di antaranya:
- Risiko terhadap Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan: Belum ada studi menyeluruh di Bali, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang dan Bontang secara jangka panjang sehingga berisiko terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, termasuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
- Ancaman Terhadap Pariwisata: Pelepasan jutaan nyamuk berpotensi merusak industri pariwisata, serta ekonomi penduduk setempat.
- Tidak Ada Tanggung Jawab: Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan dan dampak yang tak terhitung?
“Pertimbangkan tuntutan kami: 1. Due Diligence Mendalam: Evaluasi menyeluruh sebelum pelepasan nyamuk. 2. Ancaman Keamanan Nasional: Investigasi risiko IP Technology melalui Wolbachia. 3. Transparansi Penuh: Publik harus tahu dan menyatakan persetujuan.”
Gerakan ini meminta tindakan segera untuk melindungi Bali, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang, dan Bontang.
“Gerakan Sehat Untuk Rakyat” adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Siti Fadilah Supari (SFS) Foundation, Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), dan Gladiator Bangsa.
Sempat mengadakan konferensi pers, yang dihadiri DR dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K), Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Komjen. Pol. Drs. Dharma Pongrekun, S.H. M.M., M.H., Mirah Sumirat, SE (Presiden ASPEK Indonesia) dan Dr. Ir. Kun Wardana Abyoto, MT.
(Rob/parade.id)