Malang (PARADE.ID)- Gerakan Pembela Pancasila Malang Raya (GPPMR) melaksanakan kegiatan audiensi dalam rangka menolak RUU HIP di Aula Lantai II Kantor PD Muhammadiyah, Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan menolak RUU HIP yang diduga akan terbelahnya bangsa.
“Sebagaimana kita ketahui, Pancasila merupakan hasil dari perjuangan pengorbanan panjang para habaib, ulama, kiai dan para tokoh lainnya. Dalam kegiatan saat ini nantinya jangan timbulkan hal yang kontra produktif, mari diskusi cari solusi yang terbaik,” demikian kata ustaz Nursalim,?salah satu tokoh yang hadir, Rabu (15/2020).
Pancasila adalah suatu kesepakatan yang sudah final/selesai dan saat ini dinilai oleh audiens akan dipecah menjadi Trisila dan Ekasila.
“Sehingga perjuangan luar biasa dan pelajaran Pancasila pada kalangan muda sudah mulai luntur,” kata tokoh lainnya, yakni Habib Zainal Abidin Bilfaqih.
Ustaz Arifin mengatakan, bahwa Keppres No. 24 Tahun 2016 tentang hari lahir Pancasila 1 Juni adalah tesis yang digulirkan kaum Nasionalisme, Sekulerisme dan Atheisme.
Intinya, kata audiens, kini seperti perang nirmiliter/asimetris yang saat ini dihadapi oleh Indonesia, dan ahwasanya ada tiga hambatan China masuk Indonesia yaitu TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966, Pancasila musuh komunis dan sikap Umat Islam musuh komunis.
Acara tersebut dihadiri sebanyak 35 orang antara lain Ustadz Usmawan (Pimpinan GPPMR/GAMAL/Pimpinan PP. Gempol Sukum), ustaz Andri Kurniawan (Ketua Dewan Dakwah Indonesia), Habib Migbil (Pengurus FPI Kota Malang), dan ustaz Annas (Pengurus PDM Kota Malang). Ada pula ustaz Nursalim (Ibnu Katsir), ustaz Zainal Abidin Bilfaqih (MIumi), Habib Asadullah Alwi (Habaib Malang Raya), Perwakilan Pepabri Malang Raya, para tokoh masyarakat, Ulama, Habaib dan Ormas.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan doa.
Penyampaian pembukaan oleh Ustaz Usmawan. Dan beliau mengatakan kegiatan saat ini dalam rangka audiensi dengan anggota legislatif terkait RUU HIP namun saat ini tidak ada yang hadir.
Kegiatan ini pun diakui sudah lama direncanakan, dan sebelumnya telah dilaksanakan apel siaga habaib, ulama, tokoh-tokoh dalam menyikapi munculnya RUU HIP.
(Verry/PARADE.ID)