Jakarta (parade.id)- Pengamat politik Hendri Satrio merespons adanya baliho bergambar Anies Rasyid Baswedan yang disandingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di beberapa titik jalan Jakarta. Salah satunya di jalan daerah (perempatan lampu merah) Pancoran yang dilihat parade.id, kemarin.
Menurut Hendri, sebetulnya terkait siapa pasangan Anies nanti, itu sudah ada kriterianya. Kriteria itu tertulis di piagam bersama (NasDem, PKS, Demokrat).
Namun menurutnya, yang paling menonjol itu untuk bacawapres Anies ada dua: setia di garis perubahan dan chemistry dapat. Dan Chemistry sendiri, menurutnya hanya Anies yang tahu.
“Jadi kalau dikatakan bahwa namanya sudah di kantong Mas Anies, ya, kita tunggu saja. Kan janjinya setelah naik haji diumumkan,” kata Hendri, Senin (18/7/2023), kepada parade.id..
Untuk garis perubahan sendiri, kata Hendri memiliki arti, bahwa bacawpres nanti harus berani kayak dia (Anies). Enggak gampang injek rem sama kopling.
“Harus sama-sama ngegas bareng,” katanya.
Mengutip pendapatnya di TVOne, Hendri mengatakan bahwa penyebutan nama untuk bacawapres Anies yang berpasangan dengan orang tertentu tidak dilarang.
“Enggak dilarang, walaupun kalau misalna Demokrat—itu kan sudah satu suara AHY akan menjadi capres dan AHY ini kan, dia masih muda tadinya capres—merelakan tiketnya ke Anies. Kalau PKS dan NasDem boleh juga cari-cari nama. Misalkan PKS keluar nama Aher. Keluar nama Sohibul Iman. Ya, boleh-boleh saja. NasDem juga begitu,” katanya di acara Apa Kabar Indonesia.
Namun menarik bagi Hendri, karena terkait bacawapres, Anies sendiri yang akan memilihnya. Dan kata dia, ini adalah term baru di mana capres memilih cawpresnya.
“Dan kalau ini benar-benar berhasil maka ini akan menjadi contoh. Bagus banget,” kata dia.
(Rob/parade.id)