Jakarta (PARADE.ID)- Indonesia Youth Democracy Institute (IYDI) mendesak Presiden Jokowi untuk membatalkan undangan forum G20 ke Rusia dan Amerika. Desakan ini menurut Direktur Eksekutif IYDI Anthony Benusu karena Amerika sering memprovokasi persiapan G20, akibat meruncingnya hubungan diplomasi dengan Rusia.
“Agar tidak memperumit Indonesia. Amerika dan negara barat seperti menginjak-injak kedaulatan Indonesia,” kata dia, lewat keterangan media, Senin (25/7/2022).
Forum G20 yang diadakan di Indonesia menurut dia seperti dijadikan panggung akrobat politik mereka, dan kemarin juga delegasi Rusia sempat walk out saat pertemuan di Bali. Ia pun menilai ini merupakan bentuk sikap penghinaan kepada Pemerintah Indonesia sebagai penyelenggara forum G20.
Kedua negara dan pendukungnya kata dia mestinya menghargai dan menghormati kedaulatan Indonesia.
“Ini berkaca dari peristiwa pertemuan Menteri Luar Negeri pada KTT G20 di Bali silam Sebagai warga negara satu negara yang berdaulat kami kesal, lantaran baik Rusia dan Amerika justru memanfaatkan posisi Indonesia untuk dijadikan pion dalam percaturan dunia.”
“Saya berpikir tamu yang seperti itu tidak beretika. Lebih baik mereka (baca: Amerika dan Rusia) tidak diundang dari pada bikin ribut di rumah orang,” sambungnya.
Perlu diketahui G20 merupakan kepanjangan dari Group of Twenty. G20 sendiri adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa.
Saat penyerahan presidensi G20 di Roma, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia melalui tema besar “Recover Together, Recover Stronger” akan mendorong pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.
(Irf/PARADE.ID)