Jakarta (PARADE.ID)- Anda mengunduh aplikasi di smartphone, tapi selalu mengabaikan pembaruan?
Koordinator Proteksi Informasi E-Business pada Direktorat Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara, Agus Prasetyo, mengatakan, banyak masyarakat yang masih menganggap pembaruan aplikasi adalah hal yang tidak terlalu penting.
Tak hanya itu, sebagian pengguna juga menganggap memperbarui aplikasi justru akan memenuhi ruang penyimpanan smartphone-nya. Padahal, adanya pembaruan itu menunjukkan pengembang memperhatikan aplikasi yang dibuatnya.
“[Pengembang] melihat kelemahan aplikasinya dan menutup celah kerentanan dari aplikasinya dengan mengeluarkan seri terbarunya, seperti itu,” ujar dia dalam acara “Smart Digital Citizen, Keamanan Informasi dan Data Pribadi di Era Digital” Selasa (22 Desember 2020)..
Menurut Agus, sangat berisiko bagi pengguna yang tak memperbarui aplikasinya sebab peretas memiliki kemampuan untuk mengeksploitasinya.
Agus pun memberikan sejumlah saran untuk mengamankan diri dalam berinternet. Pertama, selain memperbarui aplikasi atau firmware, bisa pula menginstal perangkat lunak anti-virus/malware yang sebisa mungkin berbayar, berlisensi atau tepercaya jika memakai gratis. Selain itu, rutin melakukan pencadangan data.
Selanjutnya, jika ingin menjual perangkat, sebaiknya dihapus seluruh data, bisa juga dengan menyetel ke versi pabrikan (factory reset). Ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan data pribadi.
Ketiga, Agus mengingatkan agar rutin mengganti kata sandi untuk akun-akun daring yang sering dipakai. Keempat, membiasakan diri menjelajah ke situs-situs we yang aman (HTTPS), serta tak mengklik tautan sembarangan.
Kelima, mengaktifkan firewall pada jaringan di rumah dan berhati-hati menggunakan wi-fi publik, serta terakhir menggunakan jaringan virtual pribadi ketika mengakses pekerjaan kantor.
*Sumber: cyberthreat.id