Amerika (parade.id)- Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden meyakini bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir. Tapi, kendati berakhir, negaranya masih memiliki masalah dengan virus yang telah menewaskan lebih dari 1 juta orang Amerika itu.
“Pandemi sudah berakhir. Kami masih memiliki masalah dengan Covid. Kami masih melakukan banyak pekerjaan untuk itu. Tapi, pandemi sudah berakhir, ”kata Biden, kemarin.
Komentar Biden ini sebetulnya harapan bagi banyak pemimpin kesehatan global. Misal Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan dalam jumpa pers pekan lalu bahwa akhir pandemi Covid-19 sudah “di depan mata,” dan bahwa dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri Covid-19.
“Pekan lalu, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan akibat Covid-19 adalah yang terendah sejak Maret 2020. Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kami belum sampai di sana, tetapi akhir sudah di depan mata,” kata Ghebreyesus, dikutip cnn.con.
Tapi di AS sendiri, masih menetapkan Covid-19 sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat dan Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan itu tetap menjadi Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional.
Bulan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyesuaikan pedoman Covid-19 untuk mendesak negara itu menjauh dari tindakan seperti karantina dan jarak sosial dan alih-alih fokus pada pengurangan penyakit parah dari Covid-19. Tapi badan tersebut mengatakan beberapa orang, termasuk mereka yang lebih tua, immunocompromised, memiliki cacat tertentu atau kondisi kesehatan yang mendasarinya, berisiko lebih tinggi untuk penyakit serius, dan mungkin perlu mengambil lebih banyak tindakan pencegahan.
Ada sekitar 65.000 kasus baru Covid-19 yang dilaporkan setiap hari selama dua minggu terakhir, data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan, dan kasus yang dilaporkan menurun di hampir setiap negara bagian.
Di seluruh Amerika Serikat, sekitar 400 orang meninggal setiap hari akibat Covid-19. Meskipun jumlah kasus resmi jauh dari mewakili tingkat penularan yang sebenarnya, perkiraan yang diterbitkan oleh CDC mengatakan bahwa rawat inap dan kematian baru akan tetap stabil untuk bulan depan.
Untuk orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, risiko kematian turun ke level terendah yang pernah ada selama gelombang Omicron, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu oleh CDC. Para peneliti menyarankan bahwa ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko kematian: tingkat kekebalan yang tinggi, baik dari vaksinasi dan infeksi sebelumnya, kemajuan dalam perawatan dan sifat subvarian Omicron yang membuat mereka cenderung menyebabkan penyakit.
(Irm/parade.id)