Jakarta (parade.id)- Kepala Biro Politik Hamas pengganti Ismail Haniyeh adalah Yahya Sinwar. Kabar tersebut disampaikan KH Bachtiar Nasir atau yang akrab disapa UBN, lewat aplikasi pesan singkat dalam grup media, Rabu (7/8/2024). Yahya Sinwar resmi menggantikan Ismail Haniyeh pada Selasa (6/8/2024).
“Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik gerakan yang baru, menggantikan Pemimpin Syahid Ismail Haniyeh, semoga Allah mengampuninya,” tulis UBN, dikutip parade.id.
UBN mengaku sempat terkejut dan bertakbir ketika nama Yahya Sinwar yang terpilih. Ia punya analisis sendiri siapa pengganti Ismail Haniyeh.
Tidak hanya dia yang mengaku terkejut dengan terpilihnya Yahya Sinwar sebagai pengganti Ismail Haniyeh, melainkan juga mengejutkan semua tokoh pergerakan, khususnya yang memahami peta kepemimpinan Internal Hamas.
“Ada tiga nama yang beredar saat hari-hari lobi jelang hari pemilihan. Saya sendiri sambil ‘bercanda’ menyebutkan nama Yahya Sinwar diluar 3 nama yang masyhur: Khaled Misy’al, Musa Abu Marzuq, dan Yahya Kholil,” aku UBN.
“Saya punya beberapa analisis sendiri yang out of the box di luar enam analisis di atas,” imbuhnya.
Biografi Yahya Sinwar
UBN kemudian membagikan biografi Yahya Sinwar. Yahya Sinwar memiliki nama lengkap Yahya Ibrahim Hasan Sinwar “Abu Ibrahim”.
Yahya Sinwar lahir pada 19 Oktober 1962 di Kamp Pengungsi Khan Yunis.Keluarganya diusir oleh Zionis dari kota Majdal Asqalan pada tahun 1948.
Status perkawinannya,setelah dibebaskan dari penjara Zionis dalam pertukaran tahanan “Wafa al-Ahrar” pada tahun 2011, menikah pada tahun 2012 dan dikaruniai tiga anak. Dua laki-laki dan satu perempuan (Ibrahim, Abdullah, dan Ridha).
Yahya Sinwar belajar di sekolah-sekolah Khan Yunis hingga menyelesaikan sekolah menengah di Sekolah Menengah Putra Khan Yunis. Kemudian masuk Universitas Islam Gaza dan meraih gelar Sarjana Bahasa Arab.
Ketika masih menjadi mahasiswa, Yahya Sinwar menonjol dalam diskusi umum mahasiswa antar blok dan menjadi salah satu pemikir utama Blok Islam.
Ia juga sempat bekerja di Dewan Mahasiswa Universitas Islam selama lima tahun, menjabat sebagai Sekretaris Komite Seni, kemudian Komite Olahraga, Wakil Ketua, Ketua Dewan, dan Wakil Ketua lagi pada periode 1982-1987.
Yahya Sinwar memimpin Blok Islam—mendirikan kelompok seni “Al-A’idun”, dengan restu dari pendiri Sheikh Ahmad Yassin.
Kegiatan perjuangan dan jihad, Yahya Sinwar pernah bergabung dalam pendirian badan keamanan pertama gerakan (Keamanan Dakwah) yang dipimpin oleh Sheikh Ahmad Yassin pada tahun 1983.
Ditugaskan bersama yang lain pada tahun 1986 oleh Sheikh Ahmad Yassin untuk membentuk organisasi jihad dan dakwah (Majd), menjadi salah satu pemimpin utama organisasi tersebut.
Memimpin dan mengarahkan banyak konfrontasi rakyat dengan musuh Zionis (1982-1988).
Yahya Sinwar pernah ditangkap, tahun 1982 selama enam bulan di Penjara Al-Far’ah karena aktivitas perlawanan.
Ditangkap pada tahun 1988 dan dijatuhi hukuman empat kali seumur hidup, menghabiskan 23 tahun berturut-turut di penjara musuh, sekitar empat tahun di antaranya dalam isolasi.
Kegiatan selama di penjara, Yahya Sinwar memimpin Komite Pimpinan Tertinggi Tahanan Hamas di penjara selama beberapa periode.
Memimpin dan bersama saudara-saudara lainnya menggelar serangkaian mogok makan, beberapa di antaranya yang paling penting terjadi pada tahun 1992, 1996, 2000, dan 2004.
Menguasai bahasa Ibrani dan memiliki banyak karya tulis dan terjemahan politik dan keamanan, beberapa di antaranya yang terkenal:
- Menerjemahkan buku “Shabak Between the Ruins”.
- Menerjemahkan buku “Israeli Parties” pada tahun 1992.
- Menulis buku “Hamas: Experience and Error”.
- Menulis buku “Majd” yang menggambarkan operasi “Shabak”.
- Menulis banyak literatur keamanan yang mendasari pengalaman keamanan Hamas.
- Menulis novel sastra berjudul “Shawk al-Qarnif” yang menggambarkan pengalaman perjuangan Palestina setelah tahun 1967 hingga intifada.
Yahya Sinwar dibebaskan pada tahun 2011 dalam pertukaran tahanan “Wafa al-Ahrar” antara Hamas dan musuh Zionis.
Berperan penting dalam menentukan syarat dan ketentuan pertukaran tersebut, yang menyebabkan musuh Zionis mengisolasinya sebelum pertukaran selesai.
Dipilih sebagai anggota Biro Politik Hamas di Gaza dan bertanggung jawab atas file keamanan pada tahun 2012, kemudian dipilih sebagai anggota Biro Politik umum dan bertanggung jawab atas file militer pada tahun 2013.
Dimuat dalam daftar hitam teroris internasional Amerika Serikat pada bulan September 2015.
Ditugaskan oleh Hamas pada tahun 2015 untuk menangani file tahanan Zionis di Brigade Al-Qassam.
Dipilih sebagai Ketua Biro Politik Hamas di Gaza pada Februari 2017 dan untuk periode kedua pada tahun 2021.
Rumahnya dihancurkan oleh serangan pada tahun 1989, dan dua kali lagi selama agresi pada tahun 2014 dan 2021, serta keempat kali selama perang genosida di Gaza pada Desember 2023.
Pada 6 Agustus 2024, terpilih sebagai Ketua Biro Politik Hamas menggantikan Syahid pemimpin pejuang Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran, Iran.
(Rob/parade.id)