Minggu, Mei 18, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Komnas HAM Bertemu Pejabat Sulteng, Bahas Konflik Wilayah Tambang di Poboya

redaksi by redaksi
2022-10-27
in Nasional, Sosial dan Budaya
0
Komnas HAM Bertemu Pejabat Sulteng, Bahas Konflik Wilayah Tambang di Poboya

Foto: dok. Ist

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Palur (parade.id)- Hari ini, Kamis (27/10/2022), Staf Ahli Gubernur Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Ridha Saleh bertemu Dedi Askari dari Komnas HAM, membahas eskalasi konflik yang terjadi di wilayah tambang Poboya, Mantikulore. Pertemuan diadakan di Kantor Komnas HAM perwakilan Sulteng, Mantikulore, Palu.

Dalam pertemuan itu, Ridha Saleh menyampaikan bahwa lokasi tambang yang dikelola PT Citra Palu Mineral (CPM) dan Adijaya Karya Makmur (AKM) masih banyak sub kontraktor, kaliki (perendaman) serta para pemodal yang bermain.

Related posts

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

2025-04-12
ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

2025-04-12

“Sedangkan yang menjadi eskalasi konflik, karena masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang melibatkan penambang dan buruh,” kata dia.

Ada upaya dari pihak perusahaan untuk membuka koperasi bagi masyarakat. Dimana, hasil pengolahan emas masyarakat dapat dijual kembali kepada PT CPM, namun tidak berjalan, karena banyak pemodal yang turut bermain, sehingga tidak mendapat hasil maksimal untuk diolah koperasi.

Selain itu, lanjut dia, terdapat warung-warung, para pembeli dan lain-lain yang memiliki kepentingan dan semuanya menerima manfaat dari lahan tambang. Padahal harapan yang mereka miliki berasal dari hasil kaliki dan tromol agar terciptanya perputaran ekonomi masyarakat.

“Konflik pertama terjadi, disebabkan PT CPM melarang masyarakat untuk menambang. Larangan tersebut karena PT CPM mendapat teguran dari Pemda setempat, mengingat kegiatan penambangan masyarakat dapat membahayakan masyarakat sendiri,” ungkapnya.

Pada dasarnya, kata dia, masyarakat tidak diberikan izin oleh pemerintah dengan alasan persoalan menambang merupakan kontrak karya, bukan tambang rakyat. Oleh sebab itu, PT CPM hanya bisa memberikan peluang pengolahan melalui koperasi.

“Dengan harapan, hasil emasnya bisa dijual kembali ke PT CPM. Namun terlalu banyak yang bermain dan mempunyai kepentingan seperti lembaga adat, masyarakat buruh, pemodal kaliki dan lain-lain,” terangnya.

“PT CPM sudah menyediakan satu tempat untuk warga, yaitu di Kijang atau Km. 30, dengan mempersiapkan alat material, sedangkan masyarakat menyediakan lokphon atau penampungan dengan perjanjiannya adalah pukul 18.00 WITA, kegiatan sudah selesai,” sambung dia.

Akan tetapi, kata Ridha, masyarakat atau para pemodal melakukan protes, dengan alasan tanah yang disediakan tidak layak diolah untuk tromol, kecuali perendaman.

“Sementara, pihak-pihak yang mengolah di perendaman hanya orang/warga yang bermodal, bukan masyarakat biasa. Di sisi lain, masyarakat juga tidak menginginkan tanah tersebut, karena setelah diolah kadar emas yang dihasilkan kurang memuaskan,” ia menyampaikan.

Sementara itu, Dedi Askari mengatakan bahwa dalam meraih kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar tambang, PT CPM telah memenuhi permintaan masyarakat, di antaranya telah menerima dan mempekerjakan karyawan setempat dan menyediakan ruang kerja di Lahan Km. 30, seperti Kaliki atau perendaman yang juga telah membantu para buruh atau pekerja warga setempat.

Perkembangan terakhir situasi Poboya
Dilaporkan, kondisi terkini terpantau tidak ada kumpulan warga atau massa. Dan untuk akses jalan menuju perusahaan PT CPM masih tertutup, namun masih bisa dilewati kendaraan roda dua.

Beberapa ratus meter dari titik pemalangan tepatnya, di jl. Vatumorangga masih terdapat tumpukan kayu dan batu yang menutup akses jalan, namun masih dilewati warga menggunakan roda dua maupun roda empat. Sampai saat ini situasi masih aman dan kondusif.

Sebelumnya, viral video kericuhan di lokasi Tambang Emas Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kerusuhan di kawasan Tambang Emas Poboya sebelumnya pernah terjadi pada 18 September 2022 lalu.

(Verry/parade.id)

Tags: #Poboya#Sosial
Previous Post

Aksi BARIS di Depan Kantor BPOM, terkait Ini

Next Post

Lawan WTO! Asing dan Aseng Segera Minggir, Waktunya Indonesia Berdaulat Energi

Next Post
Senat Hukum Universitas Jayabaya Tolak Penundaan Pemilu 2024, Ini Alasannya

Lawan WTO! Asing dan Aseng Segera Minggir, Waktunya Indonesia Berdaulat Energi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

2025-04-12
ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

2025-04-12
Hati Nurani JPU yang Tuntut HRS Enam Tahun Penjara Dipertanyakan

Evakuasi Warga Gaza Memuluskan Pembersihan Etnis

2025-04-11

Rutan Makassar Dinilai Rawan Bisnis Kejahatan karena Minim CCTV

2025-04-11
Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia’s Hentikan Genosida

Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia’s Hentikan Genosida

2025-04-11
Ketua PP Bicara soal Kepemimpinan Muhammadiyah Masa Depan

MUI Mempertanyakan Sikap Presiden Prabowo yang Berencana Mengevakuasi Warga Gaza

2025-04-10

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

    Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Negara Muslim Terbesar di Dunia Harus Jadi Garda Terdepan Memerangi Islamofobia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Tempat yang Wajib Dikunjungi di Ciwidey Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Evakuasi Warga Gaza Memuluskan Pembersihan Etnis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GEBRAK: Bubarkan DPR!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In