Jakarta (PARADE.ID)- Mozilla, pengembang peramban Firefox, sementara menonkatifkan layanan berbagi file Firefox Send lantaran sedang menyelidiki adanya ancaman malware.
Saat ini, Mozilla telah menambahkan fitur “Report abuse” jika pengguna mengalami masalah dari layanan yang dirilis pada Maret 2019.
Layanan tersebut awalnya dirancang untuk menyediakan wadah file yang diklaim aman dan privat. Semua file yang diunggah dan dibagikan melalui Firefox Send disimpan dalam format terenkripsi dan pengguna dapat mengonfigurasi jumlah waktu file disimpan di server dan jumlah unduhan sebelum file berakhir.
“Sayangnya, layanan itu ternyata dapat dijangkau siapa saja ketika mengakses portal send.firefox.com,” tulis ZDNet, diakses Kamis (9 Juli 2020).
Menurut Mozilla, ketika layanan itu diperketat, pembuat malware mulai mengancam dengan mengunggah muatan jahat di Firefox Send.
“File itu disimpan dalam format terenkripsi dan kemudian peretas membagikan tautan di dalam email yang mereka kirim ke calon korban,” tulis ZDNet.
Selama beberapa bulan terakhir, Firefox Sendtelah digunakan untuk menyimpan muatan untuk semua jenis operasi kejahatan dunia maya, dari ransomware hingga kejahatan finansial, dan dari trojan perbankan hingga spyware yang digunakan untuk menargetkan aktivis hak asasi manusia.
FIN7, REVil (Sodinokibi), Ursnif (Dreambot), dan Zloader adalah beberapa dari komunitas malware yang terlihat memanfaatkan muatan jahat di Firefox Send.
(cyberthreat/PARADE.ID)