Jakarta (parade.id)- Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi hari ini, Sabtu (3/9/2022), mengadakan diskusi bertemakan “Menakar Arah Kebijakan Negara dalam Pengalihan Subsidi BBM serta Urgensi Transformasi Energi Baru Terbarukan”. Mereka di antaranya dari Kosgoro 57, Jayabaya, Unindra, Stih Altri, Unusia, IKJ, dan UIC.
Mereka tergabung dalam Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (LIMAJAYA) ini mengadakan acara diskusi di Jakarta Pusat.
Ada beberapa narasumber yang hadir dalam acara diskusi tersebut. Di antaranya Putri Khairunnisa (Ketum DPP KNPI), Fariza Rama Putra (Pengamat Kebijakan Publik), Yusril S.K (Presidium LIMAJAYA), dan Karim Rahayaan (Sekjen LIMAJAYA).
Pembicara pertama, Putri Khairunnisa (Ketum DPP KNPI) menyampaikan bahwa Indonesia saat ini butuh energi baru terbarukan. Mengingat, kata dia, Indonesia khususnya dan negara lain pada umumnya pada saat ini tengah mengalami krisis energi yang berasal dari fosil.
“Untuk itu kita butuh mengembangkan energi terbarukan agar ketika cadangan energi lama sudah habis, kita masih bisa bertahan dengan energi terbarukan yang telah kita kelola sendiri,” ujarnya.
Lain hal dengan Khairunnisa, Fariza Rama Putra (Pengamat Kebijakan Publik) mengingatkan agar mahasiswa Indonesia pemuda supaya mampu menjadi agen kontroler sebagai pengamat dan pengkritik kebijakkan pemerintah, untuk terciptanya Indonesia yang adil dan makmur. Ia menekankan itu.
Hal lain disinggung oleh Yusril S.K (Presidium LIMAJAYA). Ia menyinggung penyesuaian harga BBM jenis pertalite dan solar.
Menurut dia, kebijakkan mengenai itu di mana telah disahkan oleh pemerintah dan alasan pemerintah dalam menetapkan kebijakan tersebut sudah jelas, yaitu untuk mengalihkan subsidi agar lebih tepat sasaran, salah satunya mengalihakan subsidi BBM ke BLT.
Namun demikian, ia mengingatkan, agar masahasiswa harus tetap mengawal pengalihan subsidi tersebut salah, satunya mengawal jalannya bantuan sosial.
“Agar tidak terjadi lagi kasus korupsi seperti yang terjadi di masa lalu,” ia mengingatkan.
(Verry/parade.id)