Jakarta (parade.id)- Mengenang 100 Hari Meninggalnya Arist Merdeka Sirait, hari ini, Sabtu (16/12/2023), Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menggelar acara sederhana untuk anak-anak yatim berupa santunan, di Kantor Komnas Perlindungan Anak, Jakarta.
Santunan untuk anak-anak yatim datang dari Yayasan Mizan Amanah yang beralamat di Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Puluhan anak-anak (laki-laki dan perempuan) hadir di dalam Mengenang 100 Hari Meninggalnya Arist Merdeka Sirait.
Hadir dalam mengenang 100 Hari Meninggalnya Arist Merdeka Sirait: isteri Arist Merdeka Sirait, Rostimaline Munthe, Pjs Ketum Komnas PA Lia Latifah, Komisioner Komnas PA Dr. Imaculata Umiyati, dan Bendahara Umum Agustinus Sirait.
Dalam mengenang 100 hari meninggalnya Arist itu, sang isteri, Rostimaline, menyampaikan pesan yang bisa dikatakan pamungkas, agar semangat Arist untuk anak-anak selama ini jangan sampai hilang.
Pesan itu disampaikannya untuk semua, termasuk kepada pengurus Komnas PA, pemerhati anak, dan pecinta anak.
“Semangatnya harus terus dipertahankan untuk perlindungan anak-anak di Indonesia. Tidak boleh pudar,” pesannya tegas.
Menurut dia, kalau hal itu terus ada dan anak-anak terus dilindungi maka Indonesia memiliki makna sebagai banga dan negara. Sebaliknya, kalau anak-anak tidak dapat dilindungi maka Indonesia tidak ada makna bagi bangsa dan negara.
“Anak-anak terlindungi maka Indonesia maju. Maka saya, sebagai isteri, meneruskan perjuangannya (Aris Merdeka Sirait), walaupun harus diakui hati sata hancur atas kepergiannya,” tekannya.
Sementara itu, Komisioner Komnas Perlindungan Anak, Dr. Imaculata Umiyati, dalam mengenang 100 Hari Meninggalnya Arist Merdeka Sirait, mengenang jasa-jasa mendiang dalam membela anak-anak Indonesia selama hidupnya. Ia pun mengatakan tidak yang dapat menggantikan sosok Arist dalam membela anak-anak Indonesia dari berbagai masalah yang ada.
“Sebab, sejak ia hidup, almarhum mati-matian membela anak-anak. Menghibahkan dirinya untuk anak-anak. Beliau, orang yang sempurna dalam membela anak-anak Indonesia,” katanya takjub.
Semangat mendiang pun kata Dr. Imaculata, harus tetap dipertahankan demi masa depan anak-anak Indonesia. Harus dipertankan spirit yang dimiliki mendiang untuk anak-anak Indonesia.
“Jangan putus asa dalam melanjutkan perjuangan Bapak Arist, karena anak-anak kita saat ini tidak dalam kondisi baik-baik saja. Dan tidak ada tempat aman untuk anak-anak di mana pun berada, termasuk di sekolah dan tempat ibadah,” tegasnya mengingatkan.
Pjs Ketum Komnas PA Lia Latifah menyatakan hal sama, bahwa untuk mengenang kepergian Arist, kita harus tetap semangat dalam spirit yang dimiliki. Spirit itu pun kata harus digaungkan agar tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang menjadi korban kekerasan dan lain sebagainya.
“Dan tanamkan dalam perjuangannya untuk anak-anak, karena perjuangan panjang dalam membela anak-anak Indonesia,” pesannya.
Spirit lainnya yang dapat diambil dari mendiang adalah kewaspadaan dan tidak boleh diam saat ada anak-anak yang menjadi korban kekerasan dan lainnya. Juga kata dia jangan pantang menyerah dalam membela anak-anak.
(Rob/parade.id)