Jakarta (PARADE.ID)- Penundaan Pemilu 2024 belakangan ini menjadi buah bibir, atau pembicaraan oleh banyak orang, pihak, maupun kalangan. Ada yang tampak pro untuk menunda Pemilu, ada yang sebaliknya: kontra.
Untuk pro, sebagaimana yang banyak diketahui, tentu ada yang datang dari, di antaranya pemimpin-pemimpin partai politik, sebut saja Ketum PKB, Ketum Golkar, dan Ketum PAN. Ketiganya dikabarkan mendukung Pemilu 2024 ditunda dengan beragam alasan.
Sedangkan yang menolak, juga ada. Di antaranya selain partai politik, juga ada mantan Ketua Mahkamah Konsitusi (MK), Prof. Jimly Asshiddiqie.
Partai yang menolak itu ada PKS. PKS, telah banyak mengutarakan penolakannya. Tapi kali ini, melalui politisinya, Hidayat Nur Wahid menolak sambil menyinggung Orde Baru (Orba).
“Soal penundaan Pemilu, Pemerintah (@mohmahfudmd) tegaskan siapkan pelaksanaan Pemilu Serentak thn 2024. Ya krn kita tidak hidup di era Ordebaru dg UUD nya. Kita ada di era Reformasi dg UUDNRI yg atur soal Pemilu 5 thn sekali&masa jabatan Presiden dibatasi,” cuit dia, Senin (21/3/2022), di akun Twitter-nya.
Cuitan Hidayat itu merupakan respons dari pernyataan Menko Polhukam, Prof. Mahfud MD yang menegaskan pemerintah tetap fokus menyiapkan pelaksanaan pemilu 2024, dikutip detik.com.
“Jadi pemerintah tetap menyiapkan jadwal 2024 untuk Pemilu Presiden dan Wapres, serta legislatif dan Pilkada serentak. Urusan parpol di DPR silahkanlah. Kita akan bekerja secara profesional sesuai dengan tugas dan fungsinya,” kata Mahfud Md saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Minggu (20/3/2022).
Sedangkan menurut Prof. Jimly, kendati dianggap telat ketegasan pemerintah soal penundaan Pemilu, namun diperlukan untuk menuju Pemilu 2024.
“Meski sdh sangat telat, ketegasan sikap begini penting utk meluruskan jalannya pemerintahan & persiapan menuju pemilu 2024,” cuitannya, merespons Hidayat Nur Wahid.
(Rob/PARADE.ID)