Selasa, Juni 10, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Parpol Sering Gaungkan Persatuan tapi Menyingkirkan Orang Beda Pendapat adalah Keanehan

redaksi by redaksi
2022-05-31
in Nasional, Politik
0
Partai Buruh

Foto: dok. merdeka.com/ilustrasi

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyebut ada partai politik (parpol) yang sering menggaungkan persatuan tetapi malah menyingkirkan orang beda pendapat. Fahri menilai hal itu sebuah keanehan.

“Partai politik yang sudah mendapat mandat rakyat melalui orang-orangnya tidak selayaknya dikelola sebagai milik pribadi. Bagaimana berharap kepada partai politik kalau jualannya romantisme yang tidak rasional sambil mengabaikan tangga-tangga metodologi menuju kemajuan bangsa,” kata dia, belum lama ini.

Related posts

Pengakuan Pekerja Platform Digital dan Amandemen Konvensi Kemaritiman Sejarah Perjuangan Buruh Indonesia

Pengakuan Pekerja Platform Digital dan Amandemen Konvensi Kemaritiman Sejarah Perjuangan Buruh Indonesia

2025-06-10
Peduli Palestina Bandung Sorot Penculikan Aktivis di Kapal Madleen oleh “Israel”

Peduli Palestina Bandung Sorot Penculikan Aktivis di Kapal Madleen oleh “Israel”

2025-06-10

Parpol pun menurut dia atas hal itu telah dikubur dalam brankas oligarki kepentingan uang dan kekuasaan.

“Pengen mendengar pidato ketua umum partai politik satu saja yang bermutu yang mengandung makna dan pengertian yang dalam tentang jalan-jalan kemajuan bagi bangsa kita tak kita temukan lagi semua hanya basa-basi hitung kursi dan tiket basi untuk koalisi,” tertulis demikian di akun Twitter-nua.

Menurut Fahri, susah kalau parpol telah berhenti menjadi dapur pemikiran yang mengelaborasi gagasan-gagasan besar untuk keluar dari jebakan transisi. Akhirnya kita hanya menonton pertunjukan Ketoprak Humor untuk menghibur diri sendiri yang sedang patah hati.

“Kalau partai politik sudah mendapatkan kepercayaan rakyat melalui pemilu artinya sebagian sahamnya sudah dibeli oleh publik dan oleh sebab itu dia harus tunduk kepada metode pengelolaan yg terbuka dan tidak bisa lagi dikelola secara tertutup untuk keluarga dan kelompok sendiri.”

“Jadi Sekali lagi saya membicarakan sistem politik dan kepartaian kita serta efek buruknya bagi munculnya partai politik yang semakin hari menjelma menjadi beban sistem kita itu sendiri. Tentu kita sedang mencari waktu dan saat yang tepat untuk memperbaikinya melalui pemilu 2024.”

Ini, kata dia, tentu adalah debat besar bagi para pimpinan parpol–harus ada yang berani menyelenggarakan perdebatan di antara mereka. Apakah mereka punya jalan keluar untuk situasi yang rumit ini. Atau jangan-jangan kata Fahri, mereka tidak menganggap ada masalah dan menganggap semuanya baik-baik saja. Ia kemudian menyinggung sistem parlementer.

“Bagusnya sistem parlementer adalah karena ketua umum partai adalah calon pemimpin nasional. Apabila partainya menang dan sukses membangun koalisi besar maka dia otomatis akan menjadi perdana menteri memimpin kabinet untuk periode yang akan datang. Tapi sistem kita presidensial!”

Dalam sistem parlementer ketua umum berdebat untuk mencari suara rakyat dan kalau dia menang dia langsung memimpin rakyat. Dalam sistem presidensial seperti kita ketua umum biasanya tak tampak, mereka hanyalah koki yang meracik kader terbaik untuk diajukan ke ruang perdebatan publik.

“Sekarang bagaimana mengadu jago2 partai politik dalam sistem presidensialisme yang akan bertarung di ruang legislatif dan di ruang eksekutif. Caranya adalah menyiapkan ruang perdebatan bagi mereka di kampus2, di kota2 dan di setiap tempat di ruang publik daerah pemilihan mereka.”

Ia pun mengajak untuk mendorong KPU RI untuk menyelenggarakan perdebatan yang terbuka dan mengurangi kompetisi non-ide dan non-gagasan, seperti yang selama ini terjadi, yaitu perang atribut, bantuan sosial serta ‘Serangan Fajar’ yang sangat tidak mendidik bagi publik, dan juga demokrasi kita yang masih muda.

(Rob/PARADE.ID)

Tags: #Gelora#KPU#Parpolpolitik
Previous Post

ICMI Gelar Silaturahmi Kebangsaan, Wapres Harapkan Ini

Next Post

Hari Pancasila 1 Juni, Ketua Bapilu Partai Buruh Mengatakan Ini

Next Post
Partai Buruh adalah Partai Gerakan

Hari Pancasila 1 Juni, Ketua Bapilu Partai Buruh Mengatakan Ini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pengakuan Pekerja Platform Digital dan Amandemen Konvensi Kemaritiman Sejarah Perjuangan Buruh Indonesia

Pengakuan Pekerja Platform Digital dan Amandemen Konvensi Kemaritiman Sejarah Perjuangan Buruh Indonesia

2025-06-10
Peduli Palestina Bandung Sorot Penculikan Aktivis di Kapal Madleen oleh “Israel”

Peduli Palestina Bandung Sorot Penculikan Aktivis di Kapal Madleen oleh “Israel”

2025-06-10
PPMI Desak Pencabutan Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

PPMI Desak Pencabutan Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

2025-06-09

Menbud Fadli Ditunjuk Jadi Ketua Dewan GTK oleh Prabowo, Ini Tugasnya

2025-06-06
Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

2025-06-03

Forum Purnawirawan TNI Surati DPR, Minta Gibran Dimakzulkan

2025-06-03

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

    Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menbud Fadli Ditunjuk Jadi Ketua Dewan GTK oleh Prabowo, Ini Tugasnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Purnawirawan TNI Surati DPR, Minta Gibran Dimakzulkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Anak Muda Indonesia “Lari Sejauh Gaza”, Tunjukkan Solidaritas untuk Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumut Caplok Empat Pulau Aceh, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In