Kamis, November 13, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Hukum

Pentingnya Musyawarah daripada Mengutamakan Pendekatan Hukum

redaksi by redaksi
2021-09-03
in Hukum, Nasional
0
Warna dan Bentuk Penegakan Hukum di Indonesia saat Ini

Dok: rosasijamani.com

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Pakar hukum, Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa melalukan musyawarah itu penting daripada kadang lebih mengutamakan pendekatan hukum. Pendekatan hukum itu menurutnya pendekatan keras.

“Kalau penegakan hukum pidana itu mestinya usaha terakhir. Jangan sekarang ini sedikit-sedikit orang melapor. Mengadu. Mengekspresikak kemarahan. Kebencian, lapor. Ngadu ke polisi,” ujarnya, dalam perbincangan dengan Ketua MUI KH Cholil Nafis, di kanal YouTube TVMUI, belum lama ini.

Related posts

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Dialog Bipartit Langkah Tepat, PHK Harus Jadi Opsi Terakhir

2025-11-13
Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

2025-11-13

Kalau mengutamakan pendekatan hukum, kata dia, polisi jadi kebanyakan urusan. Sehingga dia harus memilih-milih.

“Nah, ketika dia pilih, banyak faktor. Maka dirasakan, ini tajam ke bawah, tumpul ke atas,” tuturnua.

Lagipula untuk diketahui untuk semua, lanjutnya, bahwa pendekatan penegakan hukum itu ujungnya itu penjara. Sekarang ini penjara kita sudah penuh. 208 persen.

Over kapasitas seluruh Indonesia. Malah di kota besar disebutnya oleh mencapai 300 persen. Kamar tidurnya 1.000, isinya 3.000. Kota yang sudah 300 persen di antaranya Surabaya, Jakarta, Tangerang, dan Medan. Tapi secara nasional 208 persen.

“Kalau sudah masuk penjara, apa yang terjadi? Apa efektif? Yang tobat masuk penjara itu cuma 30 persen. 30 persen kedua setelah masuk penjara, dendam. Tidak terima dia. 40 persen makin gawat lagi, makin jadi,” katanya.

“Tadinya copet, begitu keluar menjadi perampok. Tadinya pengguja narkoba, keluar jadi bandar. Berarti pendekatan hukum pidana dan pemenjaraan itu bukan solusi. Itu cuma sepertiga,” sambungnya.

Maka, kata dia, janganlah buru-buru semuanya didekati dengan hukum. Itu tindakan kekerasan negara pada rakyatnya sendiri.

Bagusnya kita itu saling berangkulan, musyawarah, mendidik bangsa ini, sabar, jangan baper. Itu jauh lebih mulia dan menjamin masa depan lebih baik.

“Kalau kita teruskan ini, mudah mencari orang salah itu, carikan pasalnya. Gampang sekali. Carilah orang jahat, bukan orang salah. Menegakkan keadilan itu, menghukum orang jahat, bukan orang salah. Kalau mencari orang salah, mudah. Mudah cari pasalnya,” tandasnya.

(Sur/PARADE.ID)

Tags: #Hukum#Musyawarah#Nasional
Previous Post

Empat Anggota TNI AD Meninggal Diserang OTK di Maybrat Papua Barat

Next Post

Agar Kritik Tetap Dinamis

Next Post
Politisi Singgung Kemunduran Demokrasi, Ekonom Menyoal Hakikatnya

Agar Kritik Tetap Dinamis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Dialog Bipartit Langkah Tepat, PHK Harus Jadi Opsi Terakhir

2025-11-13
Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

2025-11-13
Koalisi Advokasi Bali untuk Demokrasi Kecam Aparat Menangani Massa Aksi Agustus

Koalisi Advokasi Bali untuk Demokrasi Kecam Aparat Menangani Massa Aksi Agustus

2025-11-12
Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

2025-11-11
Sejarah Dijadikan “Permainan” Survei [KedaiKOPI] dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Sejarah Dijadikan “Permainan” Survei [KedaiKOPI] dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

2025-11-11

YLBHI Kecam Penganugerahan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

2025-11-11

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

    Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Cek dan Pihak Ketiga yang Terkoneksi dengan Akun Twitter

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GPBI Desak Pemerintah Evaluasi Menyeluruh Kawasan Industri IMIP, Imbas Ledakan Smelter

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenang Kelahiran Soekarno, Sosok dan Ajarannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In