Jumat, Juli 4, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Pendidikan

Pesan Ketum DDII di 75 Tahun Mosi Integral Mohammad Natsir

redaksi by redaksi
2025-04-03
in Pendidikan, Politik
0

Foto: dok. istimewa

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (parade.id)- Ketua Umum (Ketum) Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Adian Husaini meminta agar tanggal 3 April, hari ini, agar jangan dilupakan. Penting, kata dia. Itu karena tahun lalu, tepatnya 3 April 1950, negarawan muslim Mohammad Natsir, mengajukan ”Mosi Integral” di Parlemen  RIS (Republik Indonesia Serikat).

“Itulah yang disebut ‘Mosi Integral Natsir’, yang memungkinkan bersatunya Negara-negara Bagian ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan Mosi Integral Natsir itu, maka bubarlah Republik Indonesia Serikat (RIS), yang merupakan hasil konferensi Inter Indonesia antara delegasi Republik Indonesia dan delegasi BFO di Yogyakarta 19-22 Juli 1949,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya.

Related posts

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02

Pembentukan BFO merupakan upaya Belanda untuk ”mengepung” Republik Indonesia. Negara-negara BFO adalah: Negara Dayak Besar, Negara Indonesia Timur, Negara Borneo Tenggara, Negara Borneo Timur, Negara Borneo Barat, Negara Bengkulu, Negara Biliton, Negara Riau, Negara Sumatera Timur, Negara Banjar, Negara Madura, Negara Pasundan, Negara Sumatera Selatan, Negara Jawa Timur, dan Negara Jawa Tengah. Dengan demikian, Belanda berhasil menunjukkan, bahwa wilayah negara Republik Indonesia hanyalah di sebagian Pulau Jawa, Madura, dan Sumatera. (Lihat, Anwar Harjono dkk., Muhammad Natsir: 70 Tahun Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan, (Jakarta:  Pustaka Antara, 1978).

 

Menurut Adian, perjuangan Mohammad Natsir dalam menyelamatkan NKRI memang sangat fenomenal. Sebab Natsir bukan hanya merumuskan gagasannya dengan cerdas tetapi juga berhasil meyakinkan para tokoh Indonesia ketika itu yang berasal dari seluruh faksi dan aliran ideologis.

“Natsir memerlukan waktu dua setengah bulan untuk melakukan lobi. Keberhasilan Mohammad Natsir dalam menggolkan ‘Mosi Integral’ itu menunjukkan kepiawaiannya dalam berpolitik,” terangnya.

“Ia memiliki integritas, ilmu, kemampuan komunikasi, dan juga lobi. Dan tentu saja, ia telah diberikan hikmah oleh Allah, sehingga bisa mengambil langkah yang tepat untuk menyelamatkan NKRI,” sambungnya.

Kepada Majalah Tempo (edisi 2 Desember 1989), Natsir menceritakan kisah perjuangan  Mosi Integral tersebut: ”Dua bulan setengah saya melakukan lobby. Tidak mudah, lebih- lebih dengan negara-negara bagian di luar Jawa.”

“Yang menarik, Mohammad Natsir menjadikan figur Soekarno-Hatta sebagai jaminan kekuatan Negara RI Yogyakarta untuk Mosi Integralnya. Bahwa, Yogya akan mampu menyatukan kembali seluruh negara bagian, karena memiliki Dwitunggal Soekarno-Hatta. Bahkan, Natsir menolak permintaan Mohammad Hatta, agar ia menjadi Perdana Menteri Negara Yogyakarta. Dengan itu, posisinya lebih strategis untuk menyatuan kembali NKRI,” katanya.

Natsir mengajukan usul, lanjut Adian, untuk menyatukan Indonesia dalam bentuk Negara Kesatuan, tak perlu peperangan. Cukup semua membubarkan diri, lalu bersatu kembali menjadi NKRI. Semua akan sepakat dipimpin Soekarno-Hatta.

Kata Natsir kepada pimpinan Negara Yogya: ”Kita ajak mereka membubarkan diri dengan maksud untuk bersatu. Nah, kita, negara Yogya ini punya Dwitunggal Soekarno-Hatta. Mereka tidak. Saya katakan lagi, dalam sejarah jangan kita lupakan faktor pribadi; mutu pribadi orang itu menunjukkan siapa itu Soekarno-Hatta. Tidak akan ada yang bisa mengatakan ‘tidak’ kalau kita majukan nama Soekarno-Hatta menjadi Presiden RI. Sedangkan kita, para pemimpin-pemimpin ini, diam sajalah mengikut. Kalau diperlukan, ya, dipakai, dan kalau tidak, ya, tidak apa-apa. Pokoknya, tidak ada satu pun dari negara-negara bagian itu yang akan menolak Soekarno-Hatta menjadi presiden. Di sini, fungsi Soekarno-Hatta itu untuk mempersatukan, untuk memproklamasikan, dan untuk mempersatukan kembali.”

Bung Karno mengakui kehebatan perjuangan Mohammad Natsir dengan Mosi Integralnya. Setelah “Mosi Integral” berhasil, Natsir dipercaya Presiden Soekarno untuk menjadi Perdana Manteri.

Wartawan Harian Merdeka Asa Bafagih bertanya kepada Soekarno tentang siapa yang akan jadi perdana menteri setelah Indonesia menjadi Negara Kesatuan, maka Soekarno menjawab, “Ya, siapa lagi kalau bukan Natsir dari Masyumi, mereka punya konsepsi untuk menyelamatkan Republik melalui konstitusi”.

Menurut Adian, kepahlawanan Mohammad Natsir melanjutkan tradisi para tokoh Islam dalam menjaga dan mengokohkan NKRI. Dalam situasi sekarang, bangsa kita memerlukan tokoh-tokoh integratif seperti Soekarno-Hatta, HOS Tjokroaminoto, KH Hasyim Asy’ari, Ki Bagus Hadikoesoemo, Kasman Singodimedjo, Sjafruddin Prawiranegara, Mohammad Natsir, dan sebagainya.

Dalam memperjuangkan Mosi Integralnya, Mohammad Natsir menyadari perbedaan pemikirannya dengan Soekarno, bahkan dengan Mohammat Hatta sekali pun. Berkali-kali Mohammad Natsir terlibat polemik melalui media massa dengan Soekarno tentang hubungan ideal antara Islam dengan negara.

“Tetapi, perbedaan dan perdebatan ilmiah itu tidak menghilangkan pandangan objektifnya tentang potensi dan peran Soekarno-Hatta dalam mewujudkan kemerdekaan dan mempersatukan NKRI. Dengan kata lain, Natsir adalah sosok negarawan teladan, yang mendahulukan kepentingan bersama sebagai satu negara bangsa yang baru merdeka,” terangnya.

“Kini, setelah 75 tahun berlalu, jiwa dan makna Mosi Integral Mohammad Natsir ini perlu digaungkan secara besar-besaran. Alangkah bijaknya jika pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan Tanggal 3 April sebagai Hari NKRI, sebagaimana diusulkan oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid dan banyak tokoh bangsa lainnya. Kita memerlukan sosok-sosok yang patut diteladani dalam mengokohkan bangunan kita sebagai satu bangsa,” lanjutnya.

Syarat berdiri dan kokohnya satu bangsa adalah adanya keinginan untuk hidup dan membangun cita-cita bersama, kata Adian. Sesama warga bangsa perlu saling menghormati dalam perbedaan; saling tolong menolong dalam kebaikan; dan bekerjasama untuk meraih cita-cita mulia, sebagaimana digariskan dalam Pembukaan UUD 1945: mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Perbedaan jangan sampai menjadikan kita hancur berantakan. Fokus pada masa depan dan tujuan! Kita berdoa, semoga kita dapat meneladani dan melanjutkan perjuangan Mohammad Natsir dalam mewujudkan keutuhan dan kemaslahatan umat dan bangsa kita. Aamiin,” tandasnya.

(Rob/parade.id)

Tags: DDII NatsirMosi Intrgra Natsir
Previous Post

Aktivis GMNI Dukung Danantara

Next Post

Pengamat Puji Diplomasi Anak Prabowo

Next Post
Pengamat Politik Ikut Senang dan Ucapkan Selamat atas Capaian Ekonomi Nasional

Pengamat Puji Diplomasi Anak Prabowo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02
BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

2025-07-01

Waspada! Buku Terjemahan Bisa Menjadi Ladang Lahirnya Tafsir Ekstrem

2025-06-30
Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

2025-06-29
Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

2025-06-28

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

    KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In