Jakarta (parade.id)– Presidium Poros Buruh untuk Perubahan di aksi 19 April 2024 di dekat patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat menyatakan sikapnya. Mereka adalah Sunarti (Ketum SBSI 92), Jumhur Hidayat (Ketum KSPSI), Rudi HB Daman (Ketum GSBI).
Sunarti, dalam sikapnya menyebut bahwa aksi tanggal 19 April ini sebagai perjuangan rakyat Indonesia.
“Itu karena Negara kita sedang tidak baik-baik saja. Terjadi ketidakadilan di berbagai lini, yang tidak hanya menimpa buruh,” kata Sunarti dalam orasinya.
Maksud Sunarti adanya ketidakadilan salah satunya terjadi pada Pilpres 2024. Ia menduga adanya kecurangan pada Pilpres 2024.
Terkait itu, Sunarti pun berharap, Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah menyindakangn sengketa Pilpres, memberikan keputusan yang adil untuk rakyat Indonesia.
“Kita berharap MK berpikir jernih dan mau mendengarkan apa yang kita sampaikan (aspirasi),” harapnya.
Keputusan yang hampir yang sama juga disampaikan oleh Jumhur Hidayat. Jumhur berharap, keputusan MK tidak barbarian. Sebab menurutnya, ada satu hakim yang “akan” berlaku demikian.
“Sisanya tidak. Tapi, rezim ini termasuk barbarian. Barbarnya lewat UU (Omnibus Law UU Cipta Kerja),” orasi Jumhur.
Apabila Hakim MK tidak memutuskan sesuai apa yang diaspirasikan banyak rakyat Indonesia, Rudi HB Daman mengajak rakyat untuk bangkit. Bangkit menurunkan Jokowi dari kursi presiden.
“Penting kita menguatkan barisan untuk menghadapi rezim Jokowi, sampai dia tertangkap. Sebab rezim Jokowi rezim fasis. Sudah banyak melakukan pembantaian (lewat kebijakannya),” kata dia saat orasi.
(Rob/parade.id)