Jakarta (parade.id)- Puasa 2025 mengapa ditetapkan 1 Maret karena posisi hilal yang telah memenuhi syarat sebagaimana kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Hal tersebut disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers usai sidang isbat, Jumat, di Kemenag RI, Jakarta.
“Berdasarkan kesepakatan MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Ternyata ditemukan hilal di provinsi paling barat, di Aceh,” ujarnya.
Sebelum menyampaikan putusan, Kemenag menggelar sidang isbat. Sidang isbat dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1446 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi) oleh Tim Hisab dan Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.
Kedua, sidang isbat penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah yang digelar secara tertutup setelah salat Magrib. Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatulhilal yang dilakukan Tim Kemenag pada ratusan lokasi di seluruh Indonesia.
Terakhir, Kemenag menggelar konferensi pers untuk mengumumkan secara resmi hasil sidang isbat penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah. Sidang dipimpin Menag.
(Rob/parade.id)