Lombok Tengah (PARADE.ID)- Menkopolhukam Prof Mahfud MD hadir pada rapat koordinasi terkait refleksi dan proyeksi pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 bersama Kepala Kesbangpoldagri Masnun dan pejabat lain di Lombok Tengah, NTB melalui video conference.
Banyak hal yang disampaikan oleh Mahfud. Di antaranya soal tidak biasanya Pilkada kali ini karena dibarengi dengan pandemi Covid-19.
“Sementara ini yang paling fenomenal adalah bahwa kita dihadapkan pada dua prinsip yang berbeda sudutnya, yang pada prinsipnya kita kurang interaksi dan mengurangi relasi dengan masyarakat. Sementara namanya Pemilu itu, ya, mobilisasi massa di tengah-tengah masyarakat,” demikian sampainya, Senin (14/12/2020).
Untuk bisa mengkombinasikankan bahwa bagaimana penyelenggaraan Pilkada di tengah pandemi berjalan dengan prosedur yang sudah diatur oleh KPU, yang termasuk dalan PKPU 6 dan 10 sampai 13 dan Bawaslu dengan Perbawaslu nomor 4 tahun 2020 pelaksanaannya secara umum berjalan dengan baik, Mahfud menyampaikan catatan-catatan dan laporan pengawasan di TPS.
“Selanjutnya ada berapa syarat yang tadi pagi sudah disampaikan karena saat ini adalah masa pandemi tentu ada hal yang berbeda, dan mungkin kalau tidak pasti tidak akan terjadi, misalnya TPS tidak ada tempat cuci tangan pada hari pemungutan suara. Kemudian DPT tidak terpasang di TPS dan informasi tentang daftar calon tidak dipasang surat suara,” katanya.
“Ini masih ada juga karena proses cetaknya mungkin yang kurang bagus, kemudian atribut paslon,” sambungnya.
Selain itu, ia menyampaikan soal penggunaan sistem informasi KPU dengan merekap hasil penghitungan surat suara.
“Konsentrasi kami untuk selalu mengawasi tahapan Pilkada sampai pada nanti penetapan perolehan suara dan penetapan siapa Paslon yang menang Pilkada,” katanya.
(Reza/PARADE.ID)