Jakarta (parade.id)- Sejarawan Prof. Dr. Asvi Warman Adam memperingatkan bahwa penulisan ulang Sejarah Nasional Indonesia yang sedang dilakukan Kemenbud memiliki model yang sama dengan yang dilakukan Nugroho Notosusanto pada era 1970-an.
“Dalam draf penulisan sejarah bulan Juli ini, Orde Baru (Orba) digambarkan dengan narasi keberhasilan negara keamanan nasional dengan konsep stabilitas,” ungkap Adam, dalam “Konferensi Pers Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI”, Kamis (14/8/2025), di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Ia mengkritik penggambaran pelanggaran HAM berat sepanjang Orde Baru hanya sebagai “sedikit efek samping” dari pembangunan monumental.
Adam juga menyoroti kembalinya stigmatisasi terhadap kelompok kritis dengan penggunaan istilah “G-30S PKI”, yang merupakan kemunduran dari era reformasi.
“Ini menunjukkan upaya kebangkitan Neo Orde Baru melalui penulisan sejarah,” tegasnya.*