Selasa, Agustus 19, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Warga Sukamulya Menunjukkan Konsistensi Perjuangan Hak atas Tanah di Kemenkeu dan Istana Negara

Mereka menyuarakan beberapa tuntutan terkait hak-hak (tanah) di Sukamulya

redaksi by redaksi
2023-12-11
in Nasional, Politik, Sosial dan Budaya
0
Warga Sukamulya Menunjukkan Konsistensi Perjuangan Hak atas Tanah di Kemenkeu dan Istana Negara

Foto: salah satu warga Sukamulya mengenakan kaos bertuliskan "Bangsa sendiri dijajah bangsa sendiri, yang mengikuti aksi di depan Gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (parade.id)- Ratusan warga Sukamulya, Rumpin, Bogor, Jawa Barat menunjukkan konsistensi perjuangan hak atas tanah di depan gedung Kemenkeu dan Istana Negara atau di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023). Mereka menyuarakan beberapa tuntutan terkait hak-hak (tanah) di Sukamulya.

Banyak orator yang menyampaikan aspirasinya, yang di antara intinya adalah warga Sukamulya menuntut agar pemerintah mencabut register Inventasi Kekayaan Negara (IKN) kepada tanah mereka.

Related posts

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

2025-08-18

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16

“Menteri Keuangan Cq Dirjen Kekayaan Negara harus mencabut dua register: nomor 50503007 dan nomor 50503008 yang didaftarkan di IKN Kemenkeu RI di atas tanah Sukamulya,” demikian kata salah satu orator.

Mereka juga menuntut agar dicabutnya klaim TNI AU atas tanah di Sukamulya.  Massa juga menuntut agar diselesaikannya konflik agaria di Desa Sukamulya, Rumpin, berdasar verikasi tahun 2012.

“Warga menuntut agar kembali ke verifikasi tahun 2012 karena sudah disepakati bersama oleh unsur masyarakat desa Sukamulya, Kades, pemerintah kecamatan, Polsek, Koramil, Pemkab, BPN, Lanud Atang Sendjaja (ATS),” jelasnya.

Massa juga menuntut—mendesak kepada BPN Kabupaten Bogor untuk menerbitkan sertifikat yang dimohon oleh masyarakat Desa Sukamulya sesuai dengan tugas dan fungsi BPN.

Selain itu, menuntut agar segala bentuk intimidasi dan kekerasan yang diduga dilakukan oleh personel ATS ke warga segera dihentikan.

“Berikan jaminan hak atas tanah bagi rakyat di Desa Sukamulya, Rumpin. Hentikan perampasan tanah atas nama negara (stop land grabbing).”

Massa pun menuntut agar Presiden Jokowi turun tangan. Presiden harus menjalankan janji-janji politiknya untuk segera menyelesaikan konflik agraria dan menjalankan land reform di Indonesia, khususnya di Desa Sukamulya, Rumpin, yang telah berlangsung selama 17 tahun.

“Dua periode Jokowi berkuasa tidak sama sekali mengubah keadaan masyarakat yang berkonflik atas tanah di Desa Sukamulya. Kondisi hari ini, berbagai bentuk intimidasi pun masih terjadi pada warga Desa Sukamulya. Mulai dari perkataan kasar dari personel ATS, melarang membangun, pemasangan plang di atas tanah warga, dan melakukan pengukuran tanah, dengan dalih latihan militer,” demikian tertulis di rilis yang dibagikan.

Aksi di depan Gedung Kemenkeu, perwakilan warga yang berjumlah 10 orang masuk ke dalam. Menemui pihak atau perwakilan Kemenkeu.

Pertemuan 10 warga dengan pihak Kemenkeu terbilang cukup lama. Sampai pada akhirnya selesai, pihak atau perwakilan Kemenkeu ke luar dan menyampaikan “hasil” pertemuan.

Namun, apa yang disampaikan pihak atau perwakilan Kemenkeu dirasa tidak memuaskan, karena menyinggung verifikasi terlebih dahulu.

Tergabung dalam aksi massa Warga Desa Sukamulya: Forum Masyarakat Desa (FMD) Sukamulya, Karang Taruna Desa Sukamulya, SERUNI Sukamulya, Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR), Forum Komunikasi Rumpin (FKR), Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT), Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta), dan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), GMNI Jakarta Selatan, dan lain-lain. Mereka menamakan diri sebagai Komite Aksi untuk Rakyat di Desa Sukamulya Rumpin.

(Rob/parade.id)

Tags: #Sosial#Sukamulya
Previous Post

Elektabilitas AMIN Berpotensi Salip Ganjar-Mahfud, Kata Founder Indikator

Next Post

LSI Denny JA Terbaru: Prabowo-Gibran Unggul, Anies-Muhaimin Mendekati Ganjar-Mahfud

Next Post
LSI Denny JA Terbaru: Prabowo-Gibran Unggul, Anies-Muhaimin Mendekati Ganjar-Mahfud

LSI Denny JA Terbaru: Prabowo-Gibran Unggul, Anies-Muhaimin Mendekati Ganjar-Mahfud

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

2025-08-18

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16
Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

2025-08-15

Wakil Ketua DPR dan Wamenaker di RAKORNAS KSBSI: DBKN Setingkat Menteri, Sudah Ditandatangani

2025-08-15
KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

2025-08-15

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 80 Tahun Indonesia Merdeka: AKSI Peringatkan Ancaman Kemerosotan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumut Caplok Empat Pulau Aceh, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In