Jakarta (PARADE.ID)- Ketua MUI Pusat kiai Cholil Nafis menyebut penuding Din Syamsuddin tidak paham dan tidak paham gerakan keagamaan Islam. Beliau mengaku tak pernah menemukan tanda-tanda yang dituding itu.
“Selama saya berkenalan dan bersama Prof. Din Syasuddin di organisasi MUI dan beberapa kesempatan lainnya tak Pernah menemukan tanda2 radikalisme ekstrimisme. Meskipun perlu klarifikasi dan penelusuran jejaknya tapi saya yakin beliau muslim yg tdk terpapar radikalisme ekstrimisme,” ungkapnya, baru-baru ini di akun Twitter-nyaz
Boleh jadi, kata beliau, kata radikal dan intoleran pada akhirnya untuk membungkam sekaligus menyudutkan orang yang tak disukai.
“Padahal ya pelapor itulah yg radikal dan intoran terhadap perbedaan,” tanggapannya, ketika ada akun yang mengomentari salah satu cuitannya.
“lama lama kyai @cholilnafis juga mereka sebut radikal.. dimulai dari HRS… saya yg tukang azan dimusholah lama lama juga bakal dibilang i ntoleran…subuh subuh ko udah ‘koar2’,” tulis akun @DidingNurislam.
Tampaknya yang menuding Din radikal atau penganut paham radikalismen tidak mengetahui mana wilayah perbedaan dan wilayah perpecahan. Padahal kata beliau hal itu penting untuk diketahui.
(Rgs/PARADE.ID)