Jakarta (PARADE.ID)- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengklaim telah berhasil mengatasi karhutla di 2020. Ia pun mengimbau kepada jajaran dan pihak tekait untuk tidak lengah di 2021 dan seterusnya.
Klaim Siti tersebut disampaikan ketika Rapat Teknis pemantapan langkah pencegahan karhutla sekaligus antisipasi tahun 2021 secara virtual.
“Ini rapat rutin KLHK yang digelar bersama BMKG, BNPB, BPPT, akademisi, dan para pihak terkait lainnya,” demikian katanya, Kamis (29/4/2021), melakui akun Twitter-nya.
Pada rapat virtual ini, ia menyebut BMKG memprediksi curah hujan untuk enam bulan ke depan (Mei-Oktober) dan tingkat kerawanan terjadinya karhutla di Indonesia. Ia mengimbau agar semua pihak untuk terus waspada.
Sedangkan BNPB melaporkan progress Satgas Permanen di enam provinsi rawan karhutla yang ditopang oleh TNI dan POLRI.
“Termasuk kegiatan Masyarakat Peduli Api (MPA)-Paralegal yang terbukti berhasil menekan potensi karhutla.”
Sedangkan BPPT dalam rapat tersebut, menjelaskan upaya TMC yang dilakukan bersama KLHK, BNPB, BMKG, TNI, BRGM, BPBD pada bulan Maret-April di Riau dan Kalbar yang menunjukan prosentase penambahan curah hujan untuk membantu pengisian embung, dan membasahi gambut yang rawan terbakar.
Untuk itu KLHK melakukan pemantauan hotspot secara detil di daerah2 konvensional yang rutin terjadi karhutla, untuk antisipasi.
“Hal ini jadi pesan Presiden @jokowi, jangan sampai ada Karhutla di bulan puasa dan jelang hari Raya. Sampai hari ini Alhamdulillah karhutla dapat dikendalikan.”
Pelaksanaan monitoring hotspot, TMC, MPA Paralegal ini dinyatakan olehnya merupakan upaya mewujudkan solusi permanen penanganan karhutla sebagaimana perintah Presiden Jokowi.
Siti juga tak lupa membahas langkah integrasi pengendalian karhutla dalam konteks emisi karbon dan perubahan iklim. Dan ia mengaku sangat serius untuk itu.
“Saya berterima kasih dan berharap sinergitas dan integrasi kerja penanggulangan karhutla semakin baik ke depannya.”
(Rgs/PARADE.ID)